Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WFP: 15 Persen dari 398 Kabupaten Masih Rawan Pangan

Kompas.com - 08/07/2015, 12:52 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sebanyak 15 persen dari 398 kabupaten di Indonesia dinilai rentan akan kerawanan pangan. Jumlah ini berkurang dibandingkan sepuluh tahun lalu yang mencapai 22 persen.

Angka kerawanan pangan di Indonesia itu berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan 2015 yang diluncurkan World Food Programme di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (8/7/2015).

"Saya merasa terhormat mendapatkan kesempatan bertemu Wakil Presiden Indonesia (Jusuf Kalla) untuk meluncurkan Food Security and Vulnerability Atlas (Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan). Ini berisi capaian pemerintah dalam ketahanan pangan dan juga mengenai tantangan ke depannya," kata Direktur Eksekutif The World Food Programme Ertharin Cousin.

Berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan tersebut, sebagian besar kecamatan yang dikategorikan rawan pangan berada di Papua. Adapun Papua dianggap daerah dengan tingkat kemiskinan yang masih tinggi. (baca: Jokowi Minta Dibuka 10.000 Hektare Sawah di Merauke)

WFP juga menilai masih adanya masalah malnutrisi yang menghambat potensi masyarakat Indonesia. Anak-anak Indonesia di bawah lima tahun cenderung lebih kerdil dibandingkan anak usia lima tahun yang normal. Di lain pihak, jumlah orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung meningkat.

"Kondisi ini tidak berkembang sejak 2010," ucap Cousin.

Kendati demikian, menurut WFP, sejak Peta ini pertama kali diluncurkan pada 2005, tingkat kemiskinan di Indonesia berkurang. Kemajuan ini dengan meningkatnya akses masyarakat memperoleh makanan, fasilitas kesehatan, listrik, dan jalan yang mulai dibangun.

Ke depannya, WFP mengingatkan akan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan, di antaranya kesenjangan, infrastruktur, bencana alam, dan perubahan iklim.

Dalam kesempatan itu, Cousin juga menegaskan komitmen WFP dalam mendukung pemerintah RI mencapai ketahanan pangan dan mengatasi masalah nutrisi. WFP sudah membantu pemerintah RI sejak 2002.

"Ada beberapa program di Indonesia meliputi program di Timur Indonesia seperti NTT, ada memberi makan anak-anak sekolah, juga melibatkan program pemerintah mengatasi pangan, dan juga pengawasannya," tutur Cousin.

Ketahanan pangan dimaknai pemerintah RI sebagai kondisi saat semua orang, rumah tangga, mendapatkan makanan yang sesuai dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

Kondisi ketahanan pangan juga digambarkan dengan makanan yang cukup, beragam, bernutrisi, terdistribusi dengan baik, terjangkau, dan tidak menimbulkan konflik antardaerah. Dengan demikian, masyarakat bisa hidup sehat, aktif, serta produktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com