Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Dibuka 10.000 Hektare Sawah di Merauke

Kompas.com - 05/06/2015, 21:08 WIB
Indra Akuntono

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Rencana pemerintah menjadikan Merauke sebagai lumbung padi akan segera terealisasi. Pasalnya, telah ada kesepakatan dengan Bupati Merauke Romanus Mbaraka untuk memulai pembukaan 1 juta hektare khusus untuk ditanami padi.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menjelaskan, Presiden Joko Widodo meminta untuk tahap awal dibuka lahan seluas 10.000 hektare di Merauke untuk ditanami padi.

Permintaan Jokowi itu disampaikan dalam rapat terbatas di Istana Bogor dan langsung disetujui oleh Romanus.

"Dicoba dulu 10.000 hektare, bupatinya siap, ya lanjutkan. Ini khusus Merauke," kata Marwan, seusai menghadiri ratas bersama Presiden di Istana Bogor, Jumat (5/6/2015) malam.

Di lokasi yang sama, Romanus berharap bahwa pembukaan lahan seluas 10.000 hektare ditingkatkan dalam beberapa bulan ke depan. Ia mematok target minimal pada akhir Desember 2015 lahan yang dibuka di Merauke untuk ditanami padi sudah mencapai 250.000 hektare.

Permintaan Romanus itu merujuk pada rencana kerja tahun 2015. Karena pada tahun 2016-2018, diharapkan produksi padi rata-rata per hektare mencapai 7,1 ton.

"Karena ini short time sekali kita sepakat tambah 10.000 (hektare). Yang tadi produksinya di bawah lima ton kita tingkatkan menjadi 7 atau 8 ton," ujarnya.

Presiden menetapkan kawasan pertanian di Merauke, Papua, menjadi lumbung padi nasional. Sebab, selain lahan produksi pertanian di Kabupaten Merauke, Papua, mencapai luas 1,2 juta hektare, produksinya dalam waktu tiga tahun ke depan bisa mencapai sekitar 24 juta ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com