Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Tetap Mendorong Revisi UU Pilkada

Kompas.com - 06/07/2015, 07:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin mengatakan, partainya tetap mendorong revisi Undang-Undang Pilkada agar di masa mendatang dualisme partai politik bisa diselesaikan secara cepat dan tidak berlarut-larut.

"Semangat Golkar sesungguhnya adalah agar dualisme partai tidak terjadi pada partai lainnya. Kami tak masalah jika penyelesaian ini setelah lewat dari bulan Juli ini. Jadi dorongan revisi UU Pilkada ini bukan karena Golkar atau PPP berkonflik," kata Ade, saat buka puasa bersama dengan Fraksi Partai Golkar, di kediamannya, di Jakarta, Minggu (5/7/2015).

Acara buka puasa Fraksi Partai Golkar tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie, Calon Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mantan Ketua Umum PG Akbar Tandjung, Wakil Ketua MPR Mahyudin, Ketua DPR Setya Novanto dan para anggota F-PG.

Menurut Ade, niat mendorong revisi UU tersebut agar seluruh partai bisa ikut serta dalam pilkada, bukan keinginan pribadi agar Golkar bisa ikut pada Pilkada serentak, 9 Desember 2015.

"Ke depan jangan sampai ada lagi partai yang mengalami musibah seperti PG dan PPP. Jangan sampai nanti ada yang terjadi seperti saat ini. Harus ada jalan keluar dari musibah seperti yang terjadi pada kami," kata Ade.

Menurut Ade, saat ini proses revisi UU Pilkada masih terus berjalan di parlemen. Meski pemerintah sudah memberikan sinyal menolak.

"Proses jalan terus. Revisi UU Pilkada di Baleg sudah selesai. Dan lanjut ke pimpinan dewan. Intinya, saya yakin revisi ini harus selesai. Kasus Golkar ini harus jadi pelajaran buat partai lainnya. Kita ingin ada pasal yang mengaturnya," katanya.

Ade meyakini, pemerintah akan melunak terkait revisi UU Pilkada ini.

"Pemerintah itu menolak karena masih belum melihat penjelasan sesungguhnya alasan kami mendorong hal itu. Dan politik itu dinamis. Saya kira semuanya akan dilalui dengan baik, setelah kami jelaskan," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com