Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju Calon Bupati Karawang, Saan Mustopa Tunggu Restu Demokrat

Kompas.com - 05/07/2015, 16:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa memutuskan maju dalam pelaksanaan pemilihan bupati Karawang yang dilakukan pada Desember 2015. Saan, yang dikenal dekat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, masih harus berebut restu dari partainya.

Saan sendiri sudah mengantongi dukungan dari Partai Golkar. Partai itu mengajukan Saan untuk berpasangan dengan Imam Somantri yang merupakan mantan Sekretaris Daerah Karawang.

Selain Saan, kader Demokrat lain yang maju untuk Pemilihan Bupati Karawang adalah Cellica Nurachadiana. Cellica merupakan calon petahana yang saat ini menjadi Pelaksana Tugas Bupati Karawang.

"Sekarang tinggal menunggu DPP," ujar Saan saat ditanya soal kepastiannya maju dalam Pilbup Karawang.

Saan mengaku memutuskan maju sebagai calon bupati karena merasa sebagai putra asli Karawang. "Biar lebih membumi perannya sebagai politisi, sebagai wujud rasa memiliki terhadap Karawang sebagai orang yang lahir, tumbuh, berkembang, dan besar, serta tinggal di Karawang," kata anggota Komisi II DPR itu, Minggu (5/7/2015).

Hari ini, Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat internal bersama anggota Majelis Tinggi lainnya di Jakarta Convention Center. Setiap Dewan Pimpinan Daerah (DPD) akan menyerahkan nama-nama yang direkomendasikan untuk kemudian dipilih oleh SBY.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyatakan partainya terbuka mengusung calon lain di luar kader, selama memiliki tingkat elektabilitas tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com