Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim Bentuk Tim Usut Laporan Menteri Susi

Kompas.com - 03/07/2015, 14:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk mengusut laporan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait banyak perusahaan asing yang melanggar izin dalam menangkap ikan di perairan Indonesia.

"Kemarin sudah dibuat tim, dari Dirkrimum (Direktorat Kriminal Umum) Polda terkait, Dittipiter (Direktorat Tindak Pidana Tertentu), Dittipideksus (Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus), dan polisi air. Mereka akan di bawah kendali Baharkam (Badan Pemelihara Keamanan) Polri untuk menindaklanjuti laporan," ujar Budi Waseso di Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Budi belum bisa menyebutkan aksi apa yang akan dilakukan oleh tim tersebut. Saat ini, tim tengah mengkaji dan menganalisis laporan Susi untuk ditindaklanjuti. (Baca: Susi Cabut Izin 4 Perusahaan Perikanan)

"Mungkin ada tuduhan tindak pidana illegal fishing-nya. Tapi, lebih baik kita lihat dululah kerja tim ini. Ini masih baru dibentuk kan, sabar saja. Yang pasti laporan itu kita tindak lanjuti," ujar dia.

Susi sebelumnya menegaskan bahwa tidak akan memperpanjang moratorium izin kapal tangkap ikan eks asing. Susi akan memperketat perizinan penangkapan ikan di Indonesia. (Baca: Menteri Susi: Kerugian Akibat "Illegal Fishing" Capai Rp 3.000 Triliun)

Kenyataan yang dihadapi saat ini adalah, dari 1.300 kapal eks asing yang beredar di Indonesia, ada 870 kapal yang tidak punya izin karena tak memenuhi syarat.

Susi mengatakan bahwa pasca-moratorium itu, perairan Indonesia menjadi sepi kapal-kapal besar penangkap ikan. Yang ada saat ini hanya kapal kecil nelayan lokal. Indikasinya, kapal-kapal itu kabur ke luar negeri untuk menghindari proses hukum. Atas dasar itulah, Susi membuat laporan ke Bareskrim Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com