Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Butuh Perombakan Total di Tubuh BIN"

Kompas.com - 15/06/2015, 22:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Boni Hargens menilai Badan Intelijen Negara (BIN) membutuhkan perombakan total untuk menjawab tantangan dalam dunia intelijen dan untuk menghadapi persaingan dengan agen-agen internasional.

"Butuh perombakan total di tubuh BIN, untuk menjawab tantangan riil, tantangan global dan domestik, agar bisa bersaing dengan intelijen dari negara lain," kata Boni dalam diskusi bertajuk "Kenapa Sutiyoso Jadi Kepala BIN" di Cikini, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Perombakan tersebut, kata Boni, adalah dari penguasaan teknologi, keahlian para agen dan konseptual. Dalam hal konseptual, agen BIN harus memahami apakah mereka mengabdi kepada negara, pemerintah, atau kepentingan politik tertentu.

"Ini harus juga jadi perhatian dan diperjelas," ujarnya.

Boni memandang perhatian negara belum begitu optimal dalam meningkatkan salah satu alat pertahanan negara ini, termasuk kurangnya penghargaan sehingga berpengaruh pada kinerja BIN.

"Negara tidak begitu serius untuk BIN yang terlihat dari teknologi di BIN yang kurang. Terkadang juga terjadi politisasi terhadap badan intelijen, lalu kurangnya reward terhadap kerja intelijen sehingga berpengaruh terhadap kinerja mereka," ujarnya.

Menurut Boni, saat ini, kekuatan utama intelijen tidak hanya militer, tetapi penguasaan informasi. Sehingga, ada proteksi dari satelit asing yang bisa mendengar informasi, juga untuk mengantisipasi banyaknya rahasia negara yang bocor.

"Lalu ada peran ekonomi, harus ada prioritas pada BIN sebagai badan yang tangguh dengan cara pelatihan dan pendidikan intelijen," ujarnya.

Boni menambahkan, dalam tubuh BIN juga butuh penguatan ideologi pada para agennya. Sebab, menurut dia, banyak oknum intelijen yang justru tidak mengabdi kepada negara tetapi kepada kepentingan lain.

"Harus ada penguatan ideologi, karena netralitas BIN ini harus dijaga," kata Boni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Nasional
KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

Nasional
Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Nasional
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Nasional
Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Nasional
Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com