Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Dengan Energi Terbarukan, Kita Bisa Selamatkan Planet Ini

Kompas.com - 10/06/2015, 23:02 WIB
Icha Rastika

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Saat ini penggunaan sumber energi terbarukan di Indonesia baru mencapai 12 persen.

"Karena energi terbarukan, kita bisa selamatkan planet ini. Kita dapat menyelamatkan dunia dan masa depan," kata Kalla saat menyampaikan sambutannya dalam acara International Student Energy Summit (ISES) Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu (10/6/2015). Hadir mendampingi Kalla, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir.

Padahal, lanjut Kalla, banyak negara yang telah sukses memanfaatkan sumber energi terbarukan. Sebut saja Brasil yang dinilai sukses memanfaatkan air sebagai sumber energi.

"Tiongkok dan Indonesia masih menggunakan 50 persen energi berasal dari batu bara. Kebijakan kita adalah batu bara masih mayoritas untuk pembangkit listrik. Itu bagaimana cara menguranginya," ujarnya.

Wapres juga menyampaikan bahwa sesungguhnya Indonesia memiliki potensi energi terbarukan berupa energi hidro dan geotermal yang cukup besar. Sayangnya, diperlukan biaya yang besar untuk memanfaatkan sumber energi tersebut.

Sebaliknya, ada negara yang tidak memiliki banyak sumber energi terbarukan seperti Jepang. Oleh karena itu, Jepang mencukupi kebutuhan energinya dengan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir.

"Korea juga nuklir, setiap orang membutuhkan energi meskipun mereka harus menggunakan nuklir, tapi bukan di negara saya. Kita bagian ring of fire, banyak bencana alam sehingga tak mudah menggunakan nuklir," kata Kalla. 

Dalam kesempatan ini, Wapres pun mengingatkan generasi muda akan tantangan dalam mencari sumber energi terbarukan. Acara ISES ini diikuti kurang lebih 660 delegasi mahasiswa dari 100 negara. Hadir pula 70 pembicara ahli dari sektor energi dan lingkungan hidup baik nasional maupun internasional dalam acara yang digelar 10 Juni hingga 13 Juni tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com