Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Wakil PM, Jokowi Minta Tiongkok Tak Sekadar Janji Investasi di Indonesia

Kompas.com - 27/05/2015, 19:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu Yandong agar para investor asal Tiongkok bisa segera merealisasikan pembangunan di Indonesia. Jokowi ingin agar semua proyek dilaksanakan dengan cepat.

"Membahas percepatan kerja sama Indonesia-Tiongkok, terutama sekali kaitannya dengan investasi. Jadi, misalnya, beberapa proyek itu harus segera dieksekusi. Presiden nggak mau hanya janji-janji saja atau groundbreaking saja, eksekusinya harus cepat," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Pratikno menuturkan, Liu meresponsnya dengan menyatakan bahwa para pengusaha asal negaranya terbiasa bergerak cepat sehingga keinginan Jokowi akan diimplementasikan dalam waktu dekat, terutama yang terkait dengan proyek infrastruktur.

Selain percepatan kerja sama bidang infrastruktur, Liu mengungkapkan pula keinginan negara Tirai Bambu itu untuk bekerja sama lebih luas di bidang pendidikan. Tiongkok menginginkan adanya kerja sama antara universitas di Indonesia dan Tiongkok.

"Saat ini, ada forum rektor Indonesia-Tiongkok, itu saja. Nggak ada yang detail karena itu kesepakatannya sudah lama dan ini percepatan implementasi saja," ucap Pratikno.

Setelah bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Jokowi juga menemui Chairman Japan Indonesia (Japinda) Yasuo Fukuda.

Pemerintahan Indonesia di bawah Jokowi saat ini memang tengah gencar melakukan pendekatan, terutama dengan dua raksasa Asia itu untuk menyedot investasi dalam mendorong proyek pembangunan di Indonesia.

Pertemuan Jokowi dengan pejabat dan jaringan pengusaha kedua negara itu dilakukan di berbagai acara, mulai dari APEC 2014 di Beijing, kunjungan bilateral, hingga pertemuan bilateral di Konferensi Asia Afrika pada April lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com