Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Sesalkan Kubu Agung yang Masih Gunakan SK Menkumham

Kompas.com - 26/05/2015, 17:35 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekjen Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham, meminta kubu Agung Laksono tidak membohongi kader Golkar dengan membuat opini bahwa SK Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly masih berlaku untuk mendaftar di pilkada. Menurut Idrus, sudah dipastikan SK Menkumham yang mengakui kubu Agung itu tidak lagi berlaku karena sudah dibatalkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara.

"Bukan saatnya menyesatkan kader, kita harus jujur kepada mereka," kata Idrus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Mengacu ke peraturan KPU Pasal 36 ayat 2, kata Idrus, sudah jelas diatur bahwa SK Menkumham yang mendapat gugatan dan dibatalkan pengadilan tidak bisa dijadikan dasar untuk pendaftaran pilkada. Idrus menilai, langkah Menkumham dan Agung yang mengajukan banding terhadap putusan pembatalan tidak serta-merta mengembalikan keabsahan SK itu.

Sebaliknya, Idrus secara implisit mengatakan, menurut aturan itu, kepengurusan yang berhak dipakai untuk pendaftaran pilkada adalah kubu Aburizal Bakrie. Sebab, PTUN telah memutuskan bahwa kepengurusan Golkar dikembalikan ke hasil Munas Riau 2009.

"Ini dilakukan oleh pengadilan dalam rangka menjamin keikutsertaan Partai Golkar ikut pilkada sekaligus proteksi agar intervensi Menkumham terhadap Golkar tak berkelanjutan," ujar Idrus.

Namun, kepastian mengenai kepengurusan siapa yang didaftarkan nantinya, kata Idrus, akan dibahas lebih lanjut dalam proses islah terbatas yang telah disepakati kedua kubu. Baik kubu Agung maupun kubu Aburizal akan segera menunjuk tim terdiri dari tiga orang untuk membahas masalah ini.

Agung Laksono sebelumnya menyatakan, keputusan mengenai kepengurusan yang didaftarkan ke pilkada akan diserahkan ke KPU. Namun, dia meyakini pihaknya-lah yang akan dipilih KPU karena mengantongi SK Menkumham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com