Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Seharusnya Tepati Janji Gelar Perkara Budi Gunawan secara Terbuka

Kompas.com - 19/05/2015, 09:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Pakar hukum dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, menyayangkan keputusan Kepolisian RI yang tidak akan mengadakan gelar perkara lanjutan untuk kasus dugaan gratifikasi yang menjerat Komjen Budi Gunawan. Polri menyatakan telah mengadakan gelar perkara pada April lalu dan memutuskan tak akan mengusut kasus Budi.

"Padahal, pihak KPK sudah siap membeberkan bukti-bukti bahwa BG (Budi Gunawan) menerima gratifikasi di dalam gelar perkara tertutup," ujar Abdul saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/5/2015).

Menurut Abdul, kesiapan KPK untuk menyampaikan bukti-bukti terkait kasus Budi telah diungkapkan sendiri oleh Plt KPK Taufiequrachman Ruki di sejumlah media massa beberapa waktu lalu.

Abdul mengatakan, Polri seharusnya memenuhi janji melakukan gelar perkara bersama secara terbuka yang dihadiri oleh pihak-pihak di luar kepolisian. 

"Seharusnya, Bareskrim konsisten dengan apa yang diumumkannya," ujar Abdul.

Keputusan kepolisian yang secara tiba-tiba menyatakan tidak akan ada lagi gelar perkara Budi justru akan menimbulkan tanda tanya besar. Hal ini dianggap akan menyandera kepolisian atas perkara yang tidak tuntas atau berkepastian hukum.

"Ini akan jadi catatan sejarah kepolisian yang kurang baik di masa depan. Mudah-mudahan pemimpin Polri menyadari akan hal ini," ujar Abdul.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Victor Edison Simanjuntak memastikan tidak akan lagi melakukan gelar perkara dugaan gratifikasi Budi Gunawan. Dari gelar perkara pertama, sudah disimpulkan bahwa perkara itu tak layak dilanjutkan.

"Mau dihentikan bagaimana? Orang gelar itu saja sudah menunjukkan bahwa penyidikannya enggak memenuhi syarat. Jadi, ya sudah, polisi anggap perkara itu tidak pernah ada," ujar Victor.

Dia mengatakan bahwa keputusan tersebut telah diketahui oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Nasional
Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com