Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ganti Puan dan Tjahjo, PDI-P Dinilai Tak Serius Salurkan Aspirasi Rakyat

Kompas.com - 14/05/2015, 15:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Belum digantinya Puan Maharani dan Tjahjo Kumolo dengan anggota DPR lain membuat komitmen PDI Perjuangan untuk menyalurkan aspirasi rakyat diragukan. Partai berlambang banteng tersebut dianggap tak serius menyalurkan aspirasi rakyat, terutama di parlemen.

Puan dan Tjahjo sudah enam bulan lebih menjabat sebagai menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, hingga kini, belum ada proses penggantian antarwaktu yang dilakukan sehingga keduanya masih berstatus sebagai anggota DPR.

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, menjelaskan, belum digantinya kedua kader yang tak lagi aktif di DPR itu membuat PDI-P kehilangan dua kursinya di Senayan. Padahal, masyarakat di dapil Jawa Tengah V dan Jawa Tengah I, tempat Puan dan Tjahjo mencalonkan diri, telah memercayakan suara mereka ke PDI-P.

"Kalau terlalu lama, saya kira sangat merugikan bagi pemilih di dapil Puan dan Tjahjo karena mereka tidak dapat menyampaikan aspirasinya. Kalau PDI-P berkomitmen untuk menyalurkan aspirasi masyarakat di Senayan, saya kira harus segera menetapkan pengganti Puan dan Tjahjo," kata Arya saat dihubungi, Kamis (14/5/2015).

Kondisi penggantian antarwaktu yang terlalu lama ini juga, kata Arya, merugikan caleg PDI-P peraih suara terbanyak kedua di dapil Puan dan Tjahjo. Seharusnya, mereka sudah bisa menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat, sejak ditunjuknya Puan dan Tjahjo sebagai menteri. Namun, tugas itu harus ditunda karena alasan yang tak jelas.

"Bila terlalu lama juga tidak menguntungkan sebenarnya bagi PDI-P, bila ada voting terhadap satu RUU," ujar Arya.

Arya enggan menduga-duga apa ada alasan politis di balik hal ini. Ke depannya, Arya berharap PDI-P segera memproses penggantian Puan dan Tjahjo sesuai dengan prosedur yang berlaku. "Harusnya ada alasan PDI-P untuk mengulur pergantian Puan dan Tjahjo di DPR," ucapnya.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya mengakui, partainya belum mengajukan pengganti antarwaktu untuk Puan Maharani dan Tjahjo Kumolo sebagai anggota DPR. Hasto beralasan, penggantian antarwaktu tidak bisa dilakukan dengan mudah. (Baca: Ini Alasan PDI-P Belum Ganti Puan dan Tjahjo)

"Partai harus menyiapkan diri dulu," kata Hasto saat dihubungi, Rabu (13/5/2015).

Hasto menjelaskan, Puan yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Tengah V itu seharusnya digantikan dengan calon lain yang mendapat suara terbanyak di dapilnya, yakni Darmawan Prasodjo. Namun, Darmawan sudah ditunjuk sebagai staf kantor deputi kepresidenan.

Adapun Tjahjo, kata dia, akan digantikan oleh Tuti N Roosdiono. Namun, masih ada beberapa tahapan yang harus dilewati sehingga Tuti belum resmi tercatat sebagai anggota DPR yang menggantikan Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com