Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Ajukan Dua Syarat Sebelum Ditetapkan Menjadi Ketua Umum Partai Demokrat

Kompas.com - 13/05/2015, 01:04 WIB
Indra Akuntono

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan dua syarat sebelum menerima permintaan peserta Kongres IV untuk kembali menjadi ketua umum sampai dengan 2020. Hal itu diungkapkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat yang memimpin sidang paripurna dalam Kongres IV, EE Mangindaan.

Mangindaan menjelaskan, dua syarat yang diajukan itu. Pertama, SBY ingin dirinya menjadi ketua umum yang dicalonkan oleh seluruh peserta kongres secara musyawarah dan mufakat. Syarat kedua, SBY meminta kebersamaan dan soliditas internal partai terus dipelihara oleh seluruh peserta kongres.

"Peserta sidang menyatakan sanggup. Dengan demikian sudah disetujui, kami ketuk palu, bahwa ketua umum terpilih adalah Pak SBY," kata Mangindaan, di arena Kongres IV Demokrat, di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5/2015) malam.

Mangindaan menuturkan, agenda paripurna dalam Kongres IV hari ini telah mengesahkan agenda sidang dan tata tertib kongres, serta telah menerima laporan pertanggungjawaban SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat periode sebelumnya. Hal itu berbuntut pada kebulatan seluruh peserta kongres untuk mendukung SBY kembali menjadi ketua umum sampai 2020 yang disampaikan melalui pandangan umum.

Penyampaian pandangan umum dari 34 Ketua DPD Partai Demokrat diwakili oleh dua ketua Demokrat tingkat provinsi. Sedangkan pimpinan Demokrat di daerah yang lainnya ikut menyaksikan dari atas panggung.

"Kami sudah berkali-kali cek, semuanya hadir 34 DPD. Lalu saya skors 10 menit untuk bertanya pada beliau (SBY), dan dapat jawaban dari SBY (bersedia dipilih menjadi ketua umum)," ungkap Mangindaan.

Setelah ditetapkan menjadi ketua umum, SBY memiliki kewenangan penuh untuk menyusun kepengurusannya. Agenda Kongres IV besok akan diisi dengan sidang komisi untuk membahas AD/ART, program umum, dan persiapan menghadapi pemilu serta pilkada serentak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com