Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: 2.059 WNI Sudah Keluar dari Yaman

Kompas.com - 07/05/2015, 15:14 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa sejauh ini pemerintah telah berhasil mengevakuasi sebanyak 2.059 warga negara Indonesia (WNI) keluar dari Yaman dan kembali ke Tanah Air.

"Hingga hari ini termasuk 12 orang WNI yang akan tiba siang ini, kita sudah mengeluarkan sebanyak 2.059 WNI dari Yaman," kata Duta Besar Indonesia untuk Yaman Wajid Fauzi di Jakarta, Kamis (7/5/2015), seperti dikutip Antara.

Para WNI tersebut dikeluarkan dari Yaman melalui beberapa tahap evakuasi. Menurut Wajid, selain mengevakuasi 2.059 orang WNI, Tim Evakuasi WNI juga membantu mengevakuasi sebanyak 108 warga negara asing (WNA).

"Jadi, total yang berhasil dievakuasi ada 2.167 orang, di antaranya 108 WNA," ujar dia.

Namun, Dubes RI untuk Yaman itu juga menyebutkan bahwa masih ada sekitar 1.194 WNI di beberapa wilayah Yaman. Sebagian besar mereka berada di daerah yang relatif lebih aman.

"Sebagian besar WNI yang masih ada di sana (Yaman) berada di Tarim dan Al Mukalla, yang realtif lebih aman," kata dia.

Wajid juga mengatakan, apabila situasi keamanan di Yaman semakin buruk dan para WNI yang masih berada di sana ingin keluar dari sana, maka evakuasi akan dilakukan melalui wilayah perbatasan.

"Saya perkirakan akan ada evakuasi bila situasi di Tarim dan Al Mukalla sudah tidak aman. Evakuasi terhadap mereka (WNI) yang masih di sana (Yaman), bila ingin keluar, kita jemput di perbatasan," ujar dia.

Menurut Wajid, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman masih beroperasi, tetapi tempat utama kegiatan dipindahkan ke Al Hudaida setelah gedung KBRI di Sana'a rusak akibat terkena serangan bom.

Dengan situasi keamanan yang tidak menentu di Yaman, Wajid mengaku tidak ada yang dapat menjamin keamanan atau keselamatan warga sipil yang berada di negara itu, baik warga asing maupun warga Yaman sendiri.

"Tidak ada yang bisa memberi jaminan keamanan pada saat seperti ini," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com