JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (9/5/2015). Malik menyampaikan bahwa dalam pertemuan dengan Wapres, keduanya membahas rencana kunjungan kerja Kalla ke London, Inggris yang dijadwalkan pekan depan.
"Minggu depan Pak JK akan bertemu dengan pengusaha Inggris, dengan komunitas bisnis di Inggris, menjelaskan bagaimana prospek Indonesia, dan berdiskusi bagaimana menarik investasi dari Inggris ke Indonesia, bagaimana kami bisa bekerja sama. Tujuan saya adalah bekerja bersama, berhasil bersama," kata Malik di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.
Diharapkan, pertemuan ini membuka kerja sama Indonesia-Inggris dalam berbagai bidang, termasuk yang berkaitan dengan perbankan, asuransi, pendanaan, juga industri gas dan minyak. Ia juga memastikan Kalla akan bertemu dengan salah satu pejabat tinggi di London.
Dari segi pengusaha Inggris, Malik menyampaikan bahwa para pengusaha menginginkan Indonesia memperlakukan regulasi yang ramah terhadap investor. "Tapi kami mendengar dari para pelaku bisnis di Jakarta bahwa regulasi Indonesia lebih baik dan konsisten," kata dia.
Saat disinggung mengenai terpidana mati asal Inggris Lindsay Sandiford, Malik enggan berkomentar. Ia juga mengaku tidak membahas masalah tersebut dalam pertemuannya dengan Kalla.
"Tidak (dibahas). Saya rasa cukup ya, terima kasih banyak," ujar Malik.
Saat ini, pemerintah menyiapkan eksekusi tahap ketiga bagi para terpidana mati. Meskipun Kejaksaan Agung belum mengumumkan daftar narapidana yang akan dieksekusi pada gelombang ketiga, Lindsay Sandiford mengaku sudah siap menghadapi kematiannya.
Sandiford adalah warga negara Inggris berumur 58 tahun yang ditangkap di bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada 2012 lalu. Saat itu dia kedapatan membawa 4,8 kilogram kokain. Ia pun dijatuhi hukuman mati.
Pascapelaksanaan eksekusi mati tahap 2 pada Rabu lalu (29/4/2015), media Inggris kembali menyinggung soal Lindsay. Seperti yang diberitakan The Independent, Lindsay juga sempat mengirimkan surat ke sejumlah pihak, dan menegaskan bahwa ia akan menghadapi regu tembak tanpa penutup mata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.