Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui JK, Dubes Inggris Bantah Bicarakan Terpidana Mati Lindsay Sandiford

Kompas.com - 05/05/2015, 18:20 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (9/5/2015). Malik menyampaikan bahwa dalam pertemuan dengan Wapres, keduanya membahas rencana kunjungan kerja Kalla ke London, Inggris yang dijadwalkan pekan depan.

"Minggu depan Pak JK akan bertemu dengan pengusaha Inggris, dengan komunitas bisnis di Inggris, menjelaskan bagaimana prospek Indonesia, dan berdiskusi bagaimana menarik investasi dari Inggris ke Indonesia, bagaimana kami bisa bekerja sama. Tujuan saya adalah bekerja bersama, berhasil bersama," kata Malik di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.

Diharapkan, pertemuan ini membuka kerja sama Indonesia-Inggris dalam berbagai bidang, termasuk yang berkaitan dengan perbankan, asuransi, pendanaan, juga industri gas dan minyak. Ia juga memastikan Kalla akan bertemu dengan salah satu pejabat tinggi di London.

Dari segi pengusaha Inggris, Malik menyampaikan bahwa para pengusaha menginginkan Indonesia memperlakukan regulasi yang ramah terhadap investor. "Tapi kami mendengar dari para pelaku bisnis di Jakarta bahwa regulasi Indonesia lebih baik dan konsisten," kata dia.

Saat disinggung mengenai terpidana mati asal Inggris Lindsay Sandiford, Malik enggan berkomentar. Ia juga mengaku tidak membahas masalah tersebut dalam pertemuannya dengan Kalla.

"Tidak (dibahas). Saya rasa cukup ya, terima kasih banyak," ujar Malik.

Saat ini, pemerintah menyiapkan eksekusi tahap ketiga bagi para terpidana mati. Meskipun Kejaksaan Agung belum mengumumkan daftar narapidana yang akan dieksekusi pada gelombang ketiga, Lindsay Sandiford mengaku sudah siap menghadapi kematiannya.

Sandiford adalah warga negara Inggris berumur 58 tahun yang ditangkap di bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada 2012 lalu. Saat itu dia kedapatan membawa 4,8 kilogram kokain. Ia pun dijatuhi hukuman mati.

Pascapelaksanaan eksekusi mati tahap 2 pada Rabu lalu (29/4/2015), media Inggris kembali menyinggung soal Lindsay. Seperti yang diberitakan The Independent, Lindsay juga sempat mengirimkan surat ke sejumlah pihak, dan menegaskan bahwa ia akan menghadapi regu tembak tanpa penutup mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com