Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Ambil Alih Tiga Kasus Korupsi Besar, Kabareskrim Akan Temui KPK

Kompas.com - 28/04/2015, 12:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso akan mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu dekat. Ia hendak melakukan koordinasi dengan KPK terkait pengusutan tiga kasus dugaan korupsi besar.

"Secepatnya saya mau ke KPK, berkoordinasi dengan KPK. Kami kan tengah menangani tiga kasus korupsi besar. Kami ingin bersinergi," ujar Budi di Kompleks Mabes Polri, Selasa (28/4/2015).

Budi Waseso mengatakan bahwa koordinasi tersebut dilakukan lantaran ketiga kasus korupsi yang diusut Polri pernah dilaporkan ke KPK sebelumnya. Ia ingin memastikan sudah sejauh mana penyidik dari KPK melakukan porses hukum kasus-kasus tersebut.

"Karena di penyidik kami penyelidikan sudah berjalan, pengumpulan bahan keterangan juga sudah. Kita mau meningkatkan statusnya ke penyidikan, makanya kita mau koordinasi dulu," ujarnya.

Jika penyidik KPK masih pada tahap pengumpulan bahan keterangan atau penyelidikan perkara, Budi Waseso mengatakan bahwa penyidik Bareskrim Polri hendak mengambil alih perkara itu. Dia berharap penyidik KPK turut menjadi pengawas penanganan kasus tersebut.

Ia menegaskan sinergi antara lembaga penegak hukum harus dibuktikan dan bukan hanya menjadi wacana semata. Hal itu, lanjutnya, bisa berimbas pada penegakan hukum, terutama pemberantasan tindak pidana korupsi yang komprehensif.

"Sinergi, koordinasi, seperti ini memang harus dibiasakan. Ke depan, Polri mengedepankan sinergi lembaga penegak hukum," ujar Budi Waseso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com