"Kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas bencana gempa bumi di Nepal. Kami siagakan 150 personel Tagana yang siap dikirim kapan pun ke sana," ujar Khofifah, melalui keterangan pers, Senin (27/4/2015).
Selain menyiapkan relawan, Kemensos juga menyiapkan bantuan berupa perlengkapan logistik. Bantuan tersebut dikemas dalam bentuk paket yang terdiri dari selimut, pakaian dan makanan.
Khofifah mengatakan, di Nepal saat ini berlangsung musim dingin, sehingga pakaian dan makan sangat dibutuhkan warga korban bencana. Untuk bantuan lainnya seperti tenaga medis, bantuan SAR, tenda, dan obat-obatan, saat ini juga telah disiapkan untuk dikirim.
"Kemensos akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait pengiriman bantuan. Namun, untuk jumlah dan bantuan lainnya masih menunggu arahan dari Presiden," kata Khofifah.
Gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Nepal pada Sabtu (25/4/2015) siang. Hingga saat ini, ditemukan lebih kurang 3.000 korban tewas dan 6.000 korban luka yang dievakuasi dalam kondisi keterbatasan infrastruktur. Jumlah korban sangat mungkin bertambah karena banyaknya permukiman di daerah terpencil dan pegunungan yang belum dapat ditembus relawan.
Selain itu, rumah sakit, fasilitas kesehatan, dan tenda darurat sangat terbatas. Akibat gempa tersebut, warga di Nepal mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Penerangan dan alat komunikasi juga tidak ada akibat jaringan listrik yang terputus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.