Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: TNI-Polri Tak Akan Biarkan Pihak Mana Pun Ganggu KAA

Kompas.com - 15/04/2015, 09:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memimpin apel gelar pasukan pengamanan Konferensi Asia Afrika di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2015).

Saat memberikan sambutan, Moeldoko menegaskan, TNI bekerjasama dengan Polri harus bisa menjaga keamanan dan ketertiban acara berskala internasional tersebut.

"TNI-Polri tidak akan membiarkan pihak mana pun mengganggu jalannya Konferensi Asia Afrika ke-60. Sejauh ini persiapan sudah berjalan dengan baik," kata Moeldoko di depan ribuan prajuritnya.

Hadir pula dalam acara tersebut Wakapolri Komjen Badrodin Haiti beserta ratusan anggota Polri. Selain itu, hadir Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriyatna, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo.

Moeldoko menjelaskan, KAA adalah sebuah acara penting yang dihadiri oleh pemimpin negara sahabat. Jika pengamanan tak dilakukan dengan baik, maka citra Indonesia di mata internasional akan menjadi negatif. Untuk itu, kata dia, TNI-Polri harus bersinergi.

"Kita harus memberikan keyakinan pemerintah bahwa seluruh TNI-Polri telah bersinegi dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk pengamanan," ujar Moeldoko. (baca: TNI: Komando Gabungan Siap Amankan KAA)

Moeldoko menambahkan, apel pasukan ini bertujuan untuk mengecek secara fisik terkait kesiapan personel, materiil, dan alutsista dari masing-masing satuan yang terlibat langsung dalam pengamanan KTT KAA.

Selain itu, apel ini juga bertujuan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi setiap satuan yang mendapat tugas. Pengamanan akan dilakukan mulai dari kedatangan delegasi peserta, kedatangan kepala negara/pemerintah, dan saat berlangsungnya KTT hingga berakhir.

"Dengan demikian dapat diperoleh kepastian bahwa seluruh personel, materill dan Alutsista yang akan digelar benar-benar telah siap, baik dari segi kuantitas maupun kualitas serta dapat dipertanggungjawabkan," ucapnya.

Sebanyak 16.631 personel TNI akan diterjunkan saat acara berlangsung di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April mendatang. Personel tersebut terdiri dari 300 orang dari Kogabpam, 500 orang dari Kosatgapam TNI, 4256 orang dari Satgaspam VVIP, 3550 orang dari Satgas Pamwil-1, 3150 orang dari Satfas Pamwil-2, 5416 orang dari Satgaspam VIP-1, 3136 orang dari Satfaspam VIP-2, 750 orang dari Satgas Udara (Koopsau_I), 762 orang dari Satgas Intel, 150 orang Satgas Koman II/Sriwijaya, 150 orang Satgas Kodam IV Diponegoro dan 75 orang dari pasukan standby force.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com