Namun, Presiden Joko Widodo membatalkan pencalonannya karena menuai kontroversi setelah ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Kini, status tersangka Budi telah dibatalkan setelah adanya putusan gugatan praperadilan yang diajukannya.
"Saya kira perlu diluruskan yang dominan diusulkan anggota adalah jaga harga diri BG," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Fahri menambahkan, DPR memaklumi alasan Jokowi bahwa penetapan tersangka Budi sudah menimbulkan perdebatan di masyarakat. Oleh karena itu, DPR akan mempertimbangkan Komjen Badrodin Haiti yang diusulkan sebagai kepala Polri untuk menggantikan Budi. Namun, lanjut Fahri, Presiden sudah telanjur mengatakan Budi akan ditempatkan di karier yang layak. Menurut Fahri, posisi yang layak untuk Budi saat ini adalah wakil kepala Polri.
"Bahkan, harusnya BG layak jadi Kapolri," ucap Fahri.
Wacana Budi Gunawan sebagai wakil kepala Polri muncul setelah pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pimpinan DPR dalam rapat konsultasi pada Senin (6/4/2015) kemarin. Kepala Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Anton Charliyan mengakui, Budi merupakan salah satu kandidat terkuat untuk menjadi wakil kepala Polri.
"Salah satu kandidat utama dan terkuat, ya memang Pak BG," ujar Anton.
Meski demikian, Anton mengatakan, jabatan wakil kepala Polri belum terlalu penting untuk dibahas. Bagi Polri, kata dia, yang terpenting adalah terpilihnya kepala Polri definitif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.