Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Sudah 700 WNI yang Dipulangkan dari Yaman ke Tanah Air

Kompas.com - 06/04/2015, 19:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, hingga saat ini sudah ada 700 warga negara Indonesia yang sudah dipulangkan ke tanah air dari Yaman. Pemerintah masih berupaya memulangkan 92 WNI yang masih berada di negara-negara sekitar Yaman.

"Sampai hari ini, dapat saya sampaikan, sudah 700 WNI yang kita evakuasi dan sudah berada di Tanah Air," ujar Retno di Istana Kepresidenan, Senin (6/4/2015).

Rinciannya, pada Desember 2014 lalu ada 332 WNI yang dipulangkan. Pada bulan Februari 2015 sebanyak148 WNI, pada 5 April sebanyak 110 WNI, dan hari ini ada 110 WNI yang tiba di Tanah Air.

"Kita masih memiliki beberapa WNI yang sudah berada di luar wilayah Yaman, tetapi belum sampai di Tanah Air, yaitu 82 orang saat ini di Jisan, dan 10 orang di Djibouti. Jadi total 92 orang yang sudah berada di luar Yaman, tetapi belum sampai ke Indonesia," kata Retno.

Untuk jumlah WNI yang masih tersisa di Yaman, Retno menyebutkan ada ribuan jiwa. Mereka tersebar di beberapa kawasan, contohnya wilayah Aden, yang masih terdapat 89 WNI.

Untuk mencapai Aden, pemerintah merasa kesulitan karena tidak memiliki akses untuk ke pelabuhan karena situasi keamanan yang masih mengkhawatirkan. Selain itu, Retno menuturkan, tim dari Jakarta juga sudah berhasil masuk ke wilayah Tarim, Yaman bagian timur, untuk bertemu dengan para mahasiswa Indonesia.

Di sana ada sekitar 1.500 mahasiswa asal Indonesia. "Jadi, kami melakukan dialog dengan mereka dan mengimbau agar mereka mau dievakuasi," kata Retno.

Dia melanjutkan, tim dari Jakarta itu sebenarnya berniat untuk meneruskan perjalanan ke Almukalah, tetapi menemui kegagalan. Perwakilan Indonesia akhirnya mengontak Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Almukalah untuk membantu proses evakuasi. Saat ini, sudah ada 150 orang yang mendaftar untuk dievakuasi.

Perang saudara di Yaman semakin sengit. Pertempuran melawan milisi Houthi yang mengudeta pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi di Yaman semakin meluas dengan melibatkan koalisi Teluk pimpinan Arab Saudi setelah Presiden Yaman memintanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengacara SYL Singgung 'Green House' Petinggi Parpol di Kepulauan Seribu dari Uang Kementan

Pengacara SYL Singgung "Green House" Petinggi Parpol di Kepulauan Seribu dari Uang Kementan

Nasional
Bareskrim: 800 Korban Penipuan WN China Dijanjikan Kerja, Modus 'Like' and 'Subscribe' Konten

Bareskrim: 800 Korban Penipuan WN China Dijanjikan Kerja, Modus "Like" and "Subscribe" Konten

Nasional
Hal Memberatkan Tuntutan SYL, Korupsi karena Tamak

Hal Memberatkan Tuntutan SYL, Korupsi karena Tamak

Nasional
Pakar: Kesadaran Keamanan Data Digital di Indonesia Rendah, Banyak Password Mudah Ditebak

Pakar: Kesadaran Keamanan Data Digital di Indonesia Rendah, Banyak Password Mudah Ditebak

Nasional
Sidang Tuntutan SYL, Nayunda Nabila Kembalikan Uang ke KPK Total Rp 70 Juta

Sidang Tuntutan SYL, Nayunda Nabila Kembalikan Uang ke KPK Total Rp 70 Juta

Nasional
Projo Tuding Pihak yang Sudutkan Budi Arie dari Kubu Kalah Pilpres

Projo Tuding Pihak yang Sudutkan Budi Arie dari Kubu Kalah Pilpres

Nasional
Staf Hasto Lapor Ke LPSK, KPK: Sampaikan Fakta yang Sebenarnya

Staf Hasto Lapor Ke LPSK, KPK: Sampaikan Fakta yang Sebenarnya

Nasional
Imigrasi Perpanjang Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri Sampai 25 Desember 2024

Imigrasi Perpanjang Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri Sampai 25 Desember 2024

Nasional
KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Usai Rapat Bareng Jokowi, Telkomsigma Sebut Peretasan PDN Bisa Diselesaikan

Usai Rapat Bareng Jokowi, Telkomsigma Sebut Peretasan PDN Bisa Diselesaikan

Nasional
Menkominfo dan Kepala BSSN 'Menghilang' usai Ratas PDN di Istana, Tak Ikut Beri Keterangan Pers

Menkominfo dan Kepala BSSN "Menghilang" usai Ratas PDN di Istana, Tak Ikut Beri Keterangan Pers

Nasional
Jaksa KPK Ungkap Anak SYL Indira Chunda Kembalikan Uang Rp 293 Juta

Jaksa KPK Ungkap Anak SYL Indira Chunda Kembalikan Uang Rp 293 Juta

Nasional
Pastikan Data di Kementeriannya Aman, Menpan-RB: Kita Ada 'Backup' Data

Pastikan Data di Kementeriannya Aman, Menpan-RB: Kita Ada "Backup" Data

Nasional
Nasdem Sebut Presiden PKS Ralat Pernyataan, Wagub Diserahkan ke Anies

Nasdem Sebut Presiden PKS Ralat Pernyataan, Wagub Diserahkan ke Anies

Nasional
Hal Memberatkan Tuntutan Eks Sekjen Kementan, Tak Dukung Pemberantasan Korupsi

Hal Memberatkan Tuntutan Eks Sekjen Kementan, Tak Dukung Pemberantasan Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com