Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Lebih Tegas soal Penanaman Radikalisme

Kompas.com - 29/03/2015, 22:13 WIB


YOGYAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah harus lebih peka dengan bibit radikalisme untuk mengantisipasi munculnya gerakan serta paham yang diusung Negara Islam Irak dan Suriah.

"Pemerintah harus lebih tegas dan peka terhadap penanaman bibit radikalisme di kalangan masyarakat khususnya remaja," kata Sosiolog dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Zuly Qodir di Yogyakarta, Minggu (29/3/2015), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, ISIS memiliki prinsip yang bertentangan dengan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga berbagai gerakan yang menyerupai paham itu seharusnya ditindak tegas.

Namun sayangnya, ia mengatakan, pada kenyataanya masih ada kelompok yang selama ini jelas menyatakan tidak mendukung, bahkan menolak Pancasila sebagai dasar negara, tetap dibiarkan ada di Indonesia.

"Apalagi hal itu juga mulai menyusup dalam pemahaman keagamaan remaja maupun mahasiswa," kata dia. (baca: Sikapi WNI Gabung ISIS, Pemerintah Ingin Merevisi UU Teroris)

Selain itu, hal lain yang dapat mendorong gerakan radikalisme berani bertahan di Indonesia antara lain disebabkan masih kurangnya ketegasan aparat Kepolisian dalam menindak kasus kekerasan yang mengatasnamakan agama.

Dia menilai selama ini banyak aksi kekerasan di tengah-tengah masyarakat yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal belum secara tegas ditangani oleh aparat keamanan.

"Sikap demikian justru bisa semakin menyuburkan paham-paham radikal," kata dia. (baca: Jusuf Kalla Minta 12 WNI Terduga ISIS Harus Direhabilitasi)

Sementara itu, peneliti Pusat Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Iqbal Ahnaf mengatakan, untuk mereduksi penyebaran paham radikalisme yang mengarah pada kekerasan berbasis agama, dapat ditempuh dengan memaksimalkan fungsi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

FKUB, menurut dia, dapat menjadi mediator dengan menyelenggarakan secara rutin dialog antaragam. (baca: Polri Pastikan 16 WNI yang Hilang di Turki Bergabung ke ISIS)

Forum dialog tersebut, kata dia, akan efektif membentuk pemikiran moderat bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan beragama. Ia menyebutkan, hingga saat ini telah terbentuk lebih dari 500 FKUB di kabupaten/kota di wilayah Indonesia.

"Namun, forum tersebut belum secara keseluruhan berpengaruh dan efektif mengurangi gesekan antarumat beragama," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com