JAKARTA, KOMPAS.com — Polri memastikan, sebanyak 16 warga negara Indonesia yang menghilang di Turki sejak 24 Februari 2015 telah bergabung ke kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto mengatakan, hal tersebut diketahui setelah personel dari Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap sejumlah pengikut ISIS.
"Setelah kami periksa, yang memberangkatkan 16 warga negara Indonesia (WNI) yang hilang di Turki adalah yang kami tangkap beberapa waktu lalu," ujar Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (27/3/2015).
Seperti diketahui, inisial mereka yang ditangkap adalah MF, AP alias M, J alias EK, AM, F, AHM, HA, dan AJ. Mereka ditangkap di Jakarta dan kota sekitarnya serta di Malang.
Hingga saat ini, kata Rikwanto, pemerintah masih mencari 16 WNI tersebut. Tim gabungan itu belum mendapat jejak apakah mereka masih berada di wilayah Turki atau sudah menyeberang ke Suriah.
Kementerian Luar Negeri sebelumnya menilai, persoalan 16 WNI tersebut bukanlah kasus orang hilang. Pasalnya, fakta-fakta menunjukkan bahwa mereka memang memilih tidak kembali ke Indonesia. (Baca: Kemenlu Anggap Masalah 16 WNI di Turki Bukan Kasus Orang Hilang)
Selain 16 WNI tersebut, ada 16 WNI lain yang sempat ditahan Pemerintah Turki. Sebanyak 12 WNI di antaranya sudah dideportasi ke Indonesia, sedangkan sisanya masih ditahan. (Baca: 12 WNI yang Dideportasi Turki Dibawa ke Panti Sosial)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.