Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Belanda Lanjutkan Perencanaan Tanggul Laut Raksasa

Kompas.com - 28/03/2015, 19:01 WIB

HAINAN, KOMPAS — Di sela-sela menghadiri Boao Forum for Asia 2015 di Hainan, Tiongkok, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Jumat (27/3/2015) malam. Rencana pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pantai utara Jakarta menjadi salah satu topik yang dibicarakan kedua pemimpin.

"Saya minta perencanaan pembangunan giant sea wall dilanjutkan sehingga nanti bisa dikonkretkan dalam sebuah pelaksanaan pembangunan?," kata Presiden Jokowi seusai pertemuan. Tanggul laut raksasa yang dimaksud adalah tembok raksasa yang dibangun di sepanjang garis pantai Jakarta guna mengatasi masalah banjir rob.

Menurut Jokowi, sebelumnya sudah ada perencanaan makro tentang pembangunan tanggul laut raksasa di Jakarta. Perencanaan makro itu perlu dilanjutkan dengan perencanaan dan studi yang lebih detail sebelum akhirnya diputuskan untuk dibangun.

"Kalau saya tidak senang MOU-MOU (nota kesepahaman). Yang penting perencanaan ada, diputuskan, dilaksanakan," kata Jokowi saat ditanya mengenai kemungkinan ada nota kesepahaman antara Indonesia dan Belanda untuk menindaklanjuti pembangunan tanggul laut raksasa itu.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri saat ini juga tengah melakukan perhitungan dalam pembangunan megaproyek itu. Jokowi yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta belum bisa memutuskan apakah rencana pembangunan itu bisa dimulai tahun ini. Jika sudah ada rencana detail, pemerintah bisa saja memutuskan agar pembangunannya segera dimulai.

Pertemuan bilateral itu diselenggarakan menjelang tengah malam, sekitar pukul 23.00 waktu setempat, beberapa saat setelah Presiden tiba di Hainan. Pertemuan berlangsung di Hotel MGM Grand Sanya, tempat Presiden dan rombongan menginap.

Pertemuan terakhir Mark Rutte dan Jokowi berlangsung dua tahun lalu. Saat itu, Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Dalam pertemuan kali ini, Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani.

Dalam pembicaraan tertutup itu, Presiden Jokowi menyatakan keinginan Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke Eropa melalui Belanda. Salah satu komoditas yang akan ditingkatkan ekspornya adalah minyak sawit.

"Ekspor palm oil (minyak sawit) kita juga lewat Belanda dan terbesar. Kita ingin agar ke depan bisa ditingkatkan lagi. Belanda jadi pintu gerbang kita masuk ke Eropa," kata Jokowi.

Masalah keamanan penerbangan maskapai dari Indonesia yang beroperasi di Eropa juga menjadi topik lain yang diangkat dalam pertemuan bilateral itu. Menurut Presiden, selama ini Belanda memberikan bantuan keamanan penerbangan bagi Indonesia sehingga kita bisa terbang kembali ke Eropa.

"Ini juga harus dijaga supaya jangan sampai persepsi itu menjadi turun karena peristiwa-peristiwa yang ada di Tanah Air," katanya.

Terakhir, Presiden menyampaikan keinginan pemerintah agar kerja sama Indonesia-Belanda di bidang manajemen air dan pembangunan pelabuhan dapat dilanjutkan di sejumlah lokasi di Indonesia.

Sabtu pagi hingga siang, Presiden Jokowi mengikuti Boao Forum for Asia (BFA) yang dibuka Presiden Tiongkok Xi Jinping. BFA merupakan organisasi internasional non-pemerintah dan nirlaba yang setiap tahun menggelar konferensi terkait isu-isu ekonomi, pembangunan, dan lingkungan. Sejumlah pemimpin negara/pemerintah dan pebisnis papan atas di kawasan Asia Pasifik hadir dalam pertemuan ini.

Saat pembukaan, Presiden Jokowi memasuki tempat acara bersama Presiden Xi. Presiden Jokowi juga mendapat tempat istimewa dengan duduk tepat di sebelah kanan Presiden Xi. Hingga berita ini diturunkan, BFA masih berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com