Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Akui Tak Bisa Cegah WNI ke Irak dan Suriah

Kompas.com - 16/03/2015, 14:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengakui, Polri mengalami kesulitan dalam mencegah warga negara Indonesia berkunjung ke Irak, Suriah, atau negara-negara Timur Tengah lainnya yang menjadi basis ISIS. Pasalnya, tidak ada aturan hukum yang bisa melarang WNI untuk berkunjung ataupun tinggal di negara lain, termasuk negara-negara yang merupakan basis ISIS.

Polisi baru bisa menangkap mereka jika memang ada dugaan hendak melakukan aksi terorisme.

"Sampai sekarang kan tidak ada dasar hukumnya. Kalau enggak ada, kami harus lepaskan," kata Wakapolri saat berkunjung ke redaksi Kompas, di Jakarta, Senin (16/3/2015).

Badrodin mengatakan, posisi seperti ini membuat Polri serba salah. Di sisi lain, lanjut Badrodin, polisi juga tidak bisa membiarkan keselamatan warganya terancam karena berkunjung ke negara-negara yang penuh gerakan terorisme dan radikalisme itu.

"Kalau kami bebaskan, bagaimana kewajiban negara melindungi warganya?" ujar calon kapolri ini.

Ke depannya, Badrodin meminta WNI yang hendak bepergian ke luar negeri, khususnya ke negara-negara di bagian Timur Tengah, untuk mempunyai return ticket atau tiket pulang pergi. Dengan begitu, tindakan pencegahan bisa dilakukan.

"Prinsipnya negara tidak boleh melarang orang bepergian, tapi kalau tidak punya return ticket, bisa kita minta keterangannya. Kenapa tidak kembali? Tujuannya apa?" ucap Badrodin.

Sebelumnya, sebanyak 16 WNI dilaporkan menghilang di Turki saat mengikuti paket perjalanan wisata sebuah biro travel. Mereka memisahkan diri dari rombongan selepas pemeriksaan Imigrasi Bandara Internasional Attaturk, Istanbul, Turki. (Baca: Kronologi Hilangnya 16 WNI di Turki )

Aparat keamanan Turki juga menahan 16 WNI yang mencoba menyeberang ke Suriah. Mereka terdiri dari tiga keluarga. Menurut pemerintah, mereka yang ditahan bukan 16 WNI yang mengikuti tur wisata. (Baca: Kemenlu Pastikan 16 WNI yang Ditahan di Turki Bukan WNI yang Hilang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Nasional
Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Nasional
Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Nasional
Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Nasional
Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Nasional
Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Nasional
Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Nasional
Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com