Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Masih Belum Fokus Jalankan Agenda Nawacita

Kompas.com - 06/03/2015, 19:18 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti lembaga monitoring data dan analisis media sosial AirMob, Nurfahmi Budi Prasetyo, mengatakan, sebagian besar netizen di media sosial mempertanyakan janji Presiden Joko Widodo untuk menjalankan pemerintahan sesuai agenda Nawacita yang diusungnya saat kampanye. Menurut Fahmi, publik menilai Jokowi lebih mementingkan hal-hal lain di luar substansi.

"Jokowi sudah kehilangan fokus utamanya dalam sebuah prioritas kerja yang termasuk dalam Nawacita, yaitu poros maritim dan revolusi mental. Itu yang banyak dipertanyakan netizen dalam media sosial," ujar Fahmi dalam diskusi Menilai Persepsi Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-JK melalui Indikator Media Sosial, Jumat (6/3/2015).

Fahmi mengatakan, sikap publik tersebut semakin kuat ketika terjadi konflik di antara institusi penegak hukum, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI. Fahmi mengatakan, publik menaruh harapan yang sangat besar kepada Jokowi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat.

Meski demikian, ia menilai, apa yang dialami Jokowi saat ini wajar karena masih dalam fase transisi pemerintahan. Saat ini, kata dia, merupakan fase tersulit bagi Jokowi karena publik berharap ia bertindak cepat melakukan terobosan-terobosan baru dalam pemerintahan.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Universitas Padjajaran, Yogi Suprayogi, mengatakan, pada awal pemerintahannya, kebijakan Jokowi dalam sektor pembangunan dinilai masih tersandera anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang masih menggunakan anggaran lama yang disusun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain itu, menurut Yogi, Jokowi secara politik tidak bebas mengeluarkan kebijakan karena ada kebijakan yang difasilitasi partai pendukung. Yogi mengatakan, seharusnya Jokowi melakukan evaluasi kebijakan dan kinerja kabinetnya sehingga isu-isu positif terkait agenda dasar pemerintahan dapat berjalan sesuai rencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com