JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi calon Kapolri benar-benar hal mengejutkan bagi Komjen Badrodin Haiti. Meski Badrodin sering berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo dalam jabatannya sebagai Wakapolri yang menjalankan peran Kapolri, dia sama sekali tidak pernah diberitahu, diberi kode atau petunjuk soal itu.
Sekitar pukul 13.00 WIB, Rabu (18/2/2015) kemarin, Badrodin beraktivitas seperti biasa. Dia bertolak dari Mabes Polri di Jakarta Selatan ke kantor Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Gatot Nurmantyo di Jakarta Pusat untuk sekedar makan siang bareng.
"Biasalah, kami itu kan teman satu angkatan (semasa pendidikan Akmil) , jadi biasa makan bersama," ujar Badrodin kepada wartawan saat bersantai di kediamannya di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/2/2015).
Di tengah perjalanan, ponsel pribadinya berdering. Nama Menteri Sekretaris Negara Pratikno tertera di layar ponsel. Badrodin dengan sigap menerimanya.
Mensesneg tidak bicara banyak. Dia hanya meminta Badrodin memastikan konsolidasi internal Polri dalam waktu singkat. Sebab, beberapa saat lagi, presiden akan menggelar konferensi pers soal penyelesaian kisruh KPK dengan Polri.
Badrodin melaksanakan tugas itu. Ia langsung meminta Kepala Bareskrim dan beberapa perwira tinggi Polri untuk memperkuat konsolidasi internal agar tidak ada oknum Polri yang bertindak di luar koordinasi selama presiden menggelar konferensi pers.
Tidak beberapa lama kemudian, Badrodin pun sampai ke ruangan KSAD. Saat itu, Badrodin sama sekali tidak mengetahui bahwa presiden akan mengajukan namanya menjadi Kapolri. Dia mengaku hanya mengetahui bahwa Budi Gunawan tidak jadi dilantik.
"Akhirnya saya lihat sendiri nama saya disebut oleh presiden di televisi. Ya saya enggak tahu sebelumnya. Orang tadinya ditelpon dalam rangka konsolidasi personel, enggak tahunya dicalonkan Kapolri," ujar Badrodin.
Lantas, apa reaksi pertama Badrodin? Dia mengaku tersenyum. Dalam hati, Badrodin langsung mengucap syukur atas pencalonan oleh presiden tersebut.
"Hidup itu harus bersyukur dan bersabar. Itu kuncinya. Bila ada cobaan bersabar dan bila ada rezeki, ya bersyukur. Itu saja," lanjut dia.
Diberitakan, Presiden Jokowi memutuskan tidak melantik Komisaris Jenderal (Pol) Budi Gunawan sebagai kepala Polri. Jokowi mengatakan, pengganti nama Budi adalah Komjen Badrodin Haiti. Selanjutnya, nama Badrodin akan diserahkan ke DPR RI untuk disetujui. (Baca: Batal Lantik Budi Gunawan, Jokowi Usulkan Badrodin Haiti Calon Kapolri)
Jokowi mengumumkan itu dalam pernyataan pers yang dilakukan secara mendadak di Istana Merdeka, Rabu (18/2/2015) siang. Di bagian akhir pengumuman, presiden juga meminta Polri dan KPK menaati rambu hukum demi menjaga keharmonisan hubungan kedua lembaga itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.