Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badrodin: Awalnya Diminta Konsolidasi Polri, Enggak Tahunya Dicalonkan Kapolri

Kompas.com - 19/02/2015, 18:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi calon Kapolri benar-benar hal mengejutkan bagi Komjen Badrodin Haiti. Meski Badrodin sering berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo dalam jabatannya sebagai Wakapolri yang menjalankan peran Kapolri, dia sama sekali tidak pernah diberitahu, diberi kode atau petunjuk soal itu.

Sekitar pukul 13.00 WIB, Rabu (18/2/2015) kemarin, Badrodin beraktivitas seperti biasa. Dia bertolak dari Mabes Polri di Jakarta Selatan ke kantor Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Gatot Nurmantyo di Jakarta Pusat untuk sekedar makan siang bareng.

"Biasalah, kami itu kan teman satu angkatan (semasa pendidikan Akmil) , jadi biasa makan bersama," ujar Badrodin kepada wartawan saat bersantai di kediamannya di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/2/2015).

Di tengah perjalanan, ponsel pribadinya berdering. Nama Menteri Sekretaris Negara Pratikno tertera di layar ponsel. Badrodin dengan sigap menerimanya.

Mensesneg tidak bicara banyak. Dia hanya meminta Badrodin memastikan konsolidasi internal Polri dalam waktu singkat. Sebab, beberapa saat lagi, presiden akan menggelar konferensi pers soal penyelesaian kisruh KPK dengan Polri.

Badrodin melaksanakan tugas itu. Ia langsung meminta Kepala Bareskrim dan beberapa perwira tinggi Polri untuk memperkuat konsolidasi internal agar tidak ada oknum Polri yang bertindak di luar koordinasi selama presiden menggelar konferensi pers.

Tidak beberapa lama kemudian, Badrodin pun sampai ke ruangan KSAD. Saat itu, Badrodin sama sekali tidak mengetahui bahwa presiden akan mengajukan namanya menjadi Kapolri. Dia mengaku hanya mengetahui bahwa Budi Gunawan tidak jadi dilantik.

"Akhirnya saya lihat sendiri nama saya disebut oleh presiden di televisi. Ya saya enggak tahu sebelumnya. Orang tadinya ditelpon dalam rangka konsolidasi personel, enggak tahunya dicalonkan Kapolri," ujar Badrodin.

Lantas, apa reaksi pertama Badrodin? Dia mengaku tersenyum. Dalam hati, Badrodin langsung mengucap syukur atas pencalonan oleh presiden tersebut.

"Hidup itu harus bersyukur dan bersabar. Itu kuncinya. Bila ada cobaan bersabar dan bila ada rezeki, ya bersyukur. Itu saja," lanjut dia.

Diberitakan, Presiden Jokowi memutuskan tidak melantik Komisaris Jenderal (Pol) Budi Gunawan sebagai kepala Polri. Jokowi mengatakan, pengganti nama Budi adalah Komjen Badrodin Haiti. Selanjutnya, nama Badrodin akan diserahkan ke DPR RI untuk disetujui. (Baca: Batal Lantik Budi Gunawan, Jokowi Usulkan Badrodin Haiti Calon Kapolri)

Jokowi mengumumkan itu dalam pernyataan pers yang dilakukan secara mendadak di Istana Merdeka, Rabu (18/2/2015) siang. Di bagian akhir pengumuman, presiden juga meminta Polri dan KPK menaati rambu hukum demi menjaga keharmonisan hubungan kedua lembaga itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com