Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Widjojanto Bantah Sindir Jokowi

Kompas.com - 16/02/2015, 20:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto membantah menyindir Presiden Joko Widodo ketika menjadi pengisi seminar di Rakernas Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI), Senin (16/2/2015).

"Tidaklah, tidak. Kita kan enggak boleh gibah (membicarakan keburukan orang)," ujar Bambang seusai seminar di Ballroom Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, tersebut.

Sebelumnya, dalam acara seminar, Bambang mengatakan bahwa semua presiden di Indonesia menggunakan isu antikorupsi dalam setiap kampanye politiknya. Namun, yang terjadi malah sebaliknya, korupsi tidak pernah tuntas diselesaikan.

Bambang memberikan contoh yakni mulai dari Presiden BJ Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Presiden Joko Widodo saat ini. Seluruh ajang kampanye ketiga presiden tersebut penuh dengan janji-janji pemberantasan korupsi.

"Bahkan Presiden SBY melalui iklannya kan bilang, katakan tidak pada korupsi, nyatanya? Termasuk Presiden Jokowi," lanjut Bambang.

Bambang lantas memberikan contoh pada kepemimpinan Presiden Jokowi. Dalam ajang kampanye, Bambang menyebutkan bahwa pemberantasan korupsi tercantum di poin empat dari Nawacita. Sebagai gambaran, poin 4 dalam Nawacita berbunyi, "Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya".

Bambang mengisyaratkan bahwa janji Jokowi soal pemberantasan korupsi belum dapat dipenuhi. "Jangan sampai ini seperti penyakit yang seringkali menimpa buruh juga, suka dijanji-janjikan," ujar Bambang.

"Kan ada lagunya itu, 'Terlena... ku terlena'," lanjut dia seraya menyanyikan lagi dangdut yang dipopulerkan oleh Ike Nurjanah dengan judul "Terlena".

Aksi Bambang tersebut pun disambut tawa dan tepuk tangan perwakilan buruh yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Nasional
Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com