Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Propam Polri Klarifikasi Suhardi dan Kamil soal Bocornya Dokumen Milik Bareskrim

Kompas.com - 12/02/2015, 18:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Divisi Profesi dan Pengamanan Polri meminta keterangan Komisaris Jenderal Suhardi Alius dan Brigjen Pol Kamil Razak. Keduanya diklarifikasi terkait bocornya dokumen yang disimpan di Bareskrim Polri.

Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dwi Priyatno mengungkapkan bahwa pemeriksaan Suhardi dan Kamil meliputi dua hal. Pertama, soal bagaimana keduanya melaksanakan tugas dan fungsi sesuai jabatannya.

"Hanya mengklarifikasi saja sejauh mana yang bersangkutan ini melaksanakan tugas-tugas dan melindungi dokumen yang menjadi tanggung jawabnya," ujar Dwi di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (12/2/2015).

Kedua, pihaknya memeriksa kedua perwira tinggi tersebut terkait informasi bocornya laporan hasil analisis (LHA) personel Polri. Sebelumnya, Suhardi menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri.

"Belum ditemukan pembocornya sih, tetapi ini tetap kita dalami," lanjut Dwi.

Dwi tidak dapat memastikan kapan proses pemeriksaan terhadap keduanya rampung dan menghasilkan keputusan. Dwi berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan persoalan tersebut.

Sebelumnya, Kepala Subdirektorat III Tindak Pidana Pencucian Uang Bareskrim Polri Kombes Budi Wibowo mengungkapkan adanya dokumen asli LHA yang hilang dari ruang penyimpanan dokumen di Bareskrim Polri. Salah satunya dokumen asli LHA yang hilang terkait transaksi Komisaris Jenderal Budi Gunawan.

Saat muncul berita bahwa Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada pertengahan Januari 2015, Budi berinisiatif membuka kembali LHA di dalam ruangan penyimpanan tersebut.

Namun, dia tidak menemukan dokumen asli. Dia hanya menemukan salinan LHA Budi Gunawan. (Baca: Dokumen LHA PPATK untuk Budi Gunawan di Mabes Polri Raib)

Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso sempat menyinggung soal pengkhianat, beberapa waktu lalu. Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti mengatakan, Polri menanggapi serius pernyataan Budi Waseso itu.

Tim investigasi akan dibentuk untuk menyelidiki siapa pengkhianat yang dimaksud Budi. (Baca: Propam Selidiki Pengkhianat di Polri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com