JAKARTA, KOMPAS.com — Sekelompok aktivis perempuan yang menamakan diri mereka Perempuan Indonesia Antikorupsi menyatakan rela turun ke jalan untuk mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi. Juru bicara kelompok itu, Ririn Sefsani, menganggap korupsi adalah momok bagi bangsa.
Bahkan, kelompok tersebut sampai rela meninggalkan rutinitasnya demi melakukan aksi dukungan atas upaya pemberantasan korupsi.
"Ketika perempuan sudah keluar dari kehidupannya, meninggalkan pekerjaannya untuk turun ke jalan untuk teriak antikorupsi, berarti korupsi sudah jadi momok luar biasa," kata Ririn saat berorasi di depan Gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Kelompok itu, kata Riris, juga menuntut agar Presiden Joko Widodo segera "membuka mata" dan bertindak tegas atas upaya pelemahan KPK oleh sejumlah pihak. Oleh karena itu, mereka sebagai perwakilan perempuan Indonesia di semua generasi dan semua profesi meminta Jokowi memenuhi komitmennya memberantas korupsi. (Baca: "Cukup, Jokowi! Bertindak dan Berantaslah Korupsi Sekarang")
"Kami yang juga adalah ibumu, adikmu, saudarimu, anakmu, tetanggamu, sahabatmu, simbahmu, gurumu, rakyatmu, kami perintahkan Bapak Presiden untuk bertindak dan berantas korupsi sekarang," kata Ririn.
Ririn mengatakan, kelompok ini pun membuat petisi di situs change.org/9gebrakan yang saat ini telah mencapai 5.000 tanda tangan. Setelah ini, kata Ririn, pihaknya akan terus menggalang dukungan untuk KPK ke seluruh daerah. Bahkan, mereka juga akan menggelar aksi serupa di Istana Kepresidenan dan menyampaikan langsung desakan mereka kepada Jokowi.
Adapun sembilan desakan mereka ialah sebagai berikut:
1. Cukup KPK dilemahkan
2. Cukup pembusukan institusi hukum
3. Cukup koruptor kebal hukum
4. Cukup angkat pejabat korup
5. Cukup kongkalikong dan transaksi politik kotor
6. Cukup "rekening gendut"
7. Cukup foya-foya dengan uang rakyat
8. Cukup wariskan budaya korupsi
9. Cukup pembiaran perampasan sumber daya alam