Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Ingin Lemahkan KPK, Hasto Sebut Megawati yang Tanda Tangan Pendirian KPK

Kompas.com - 10/02/2015, 13:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pelaksana Tugas Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kembali menegaskan bahwa dirinya ataupun PDI-P tak mempunyai niat untuk melemahkan, apalagi membubarkan KPK. Hal itu disampaikannya terkait langkahnya menyebut adanya manuver politik yang dilakukan Ketua KPK Abraham Samad.

Ia lalu menyinggung langkah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menandatangani pendirian KPK saat menjabat sebagai presiden pada 2002 lalu.

"Ibu Mega dulu yang tanda tangan (pendirian) KPK," kata Hasto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/2/2015) siang.

Hasto mengatakan, PDI-P selama ini selalu memberikan dukungan penuh terhadap KPK. Jika ada kader PDI-P yang terlibat korupsi, kata Hasto, PDI-P tidak akan mengintervensi penegakan hukum, apalagi membela kader yang bersangkutan.

"Korupsi ini adalah masalah bangsa yang harus kita perangi bersama," ujar Hasto.

Hasto menambahkan, pernyataannya terkait Abraham selama ini justru bertujuan untuk menyelamatkan KPK. Dia menilai tidak pantas KPK dipimpin oleh orang yang melanggar kode etik dan melakukan penyalahgunaan wewenang seperti Abraham.

Dia membantah pernyataannya itu berhubungan dengan penetapan Komjen Budi sebagai tersangka oleh KPK.

"Di tengah kewenangan besar, dengan harapan publik tinggi, atas misi mulia KPK memberantas korupsi, harus didukung oleh pimpinan yang punya etika. Yang tidak melakukan kebohongan publik," ucapnya.

Hasto datang ke PN Jaksel atas permintaan pengacara Budi. Ia akan diminta klarifikasi soal pernyataannya yang sudah disampaikan kepada Komisi III dan Bareskrim Polri soal Abraham.

Menurut dia, Abraham melobi elite PDI-P agar bisa menjadi calon wakil presiden bagi Joko Widodo. (Baca: Datangi PN Jaksel, Hasto Siap Jadi Saksi untuk Bela Budi Gunawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Tanggapan Parpol Atas Manuver PKS Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta | Pemerintah Pasrah Data PDN Tak Bisa Dipulihkan

[POPULER NASIONAL] Tanggapan Parpol Atas Manuver PKS Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta | Pemerintah Pasrah Data PDN Tak Bisa Dipulihkan

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juli 2024

Nasional
Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com