Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Indonesia di Belanda Yakin Ada Intervensi Politik dalam Kisruh KPK-Polri

Kompas.com - 07/02/2015, 07:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LEIDEN, KOMPAS.com - Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Leiden, Belanda menduga ada kriminalisasi terhadap para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kecurigaan ini diperkuat dengan adanya laporan tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan empat pimpinan KPK, namun laporan itu disampaikan secara bersamaan.

Selain itu, PPI di Leiden juga yakin ada intervensi politik menyangkut perkara kriminalisasi para pimpinan KPK tersebut.

"Kami menyimpulkan dari hasil observasi yang kami lakukan bahwa laporan-laporan tersebut terkesan direkayasa, janggal secara prosedural hukum, dan sarat dengan muatan politik, yang akan berujung pada lumpuhnya institusi KPK. Hal ini tidak dapat dibenarkan mengingat lembaga tersebut mempunyai peran yang sangat penting dalam pemberantasan KKN di Indonesia," tulis Ketua PPI Leiden Herman Yosef Paryono dalam surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, Sabtu (5/2/2015).

Herman menegaskan, PPI Leiden menolak segala bentuk intervensi politik maupun hukum yang dapat melemahkan dan mengganggu kinerja KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Intervensi politik itu, lanjut dia, erat kaitannya dengan penunjukan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan transaksi keuangan tak wajar.

PPI Leiden, kata Herman, paham keputusan penunjukkan calon Kapolri adalah hak Presiden. Namun, mereka meminta kepada Presiden untuk tak melantik Budi sebagai Kapolri dan segera mencari calon Kapolri yang baru dan bersih serta bebas dari permasalahan hukum.

"Keberlangsungan KPK dan Polri menjadi tolak ukur penegakan supremasi hukum dan menjadi acuan bagi keberlangsungan pemberantasan KKN di Indonesia. Oleh karena itu, kami mendukung sepenuhnya Bapak Presiden yang telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik dan intervensi politik yang meresahkan masyarakat Indonesia, seperti pembentukan Tim Sembilan," ujar Herman.

Herman juga menyatakan, PPI Leiden meminta Presiden mengawasi kinerja Tim Sembilan untuk melakukan transparansi informasi kepada publik sekiranya telah ditemukan adanya fakta atau informasi baru. Presiden pun diminta menindaklanjuti rekomendasi kerja Tim Sembilan jika telah melakukan kerja sesuai asas transparansi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com