Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Klien Bambang Widjojanto Bantah Pernyataan Akil Mochtar

Kompas.com - 06/02/2015, 09:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar menegaskan, tidak ada pengaturan dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat pada 2010 silam di Mahkamah Konstitusi. Pernyataannya ini membantah pernyataan yang disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. (Baca: Akil: Sidang Sengketa Pilkada Kotawaringin Barat Sudah Diatur)

"Tidak ada. Tidak ada itu," ujar Ujang, seusai diperiksa penyidik di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/2/2015) dini hari.

Ujang diperiksa Bareskrim sebagai saksi dalam kasus dugaan menyuruh memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat dengan tersangka Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto yang saat itu menjadi kuasa hukumnya. (Baca: Akil Benarkan Semobil dengan BW, tetapi Bantah Ada Transaksi)

Pemeriksaan Ujang berlangsung sekitar sembilan jam, dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 01.30 WIB. Ia mengaku diajukan puluhan pertanyaan oleh penyidik.

"Pertanyaannya ada 17, tapi dikembangkan menjadi sekitar 75 pertanyaan," ujar Ujang.

Ketika pilkada pada 2010, Ujang bersengketa dengan rivalnya, Sugianto Sabran, di MK. Adapun majelis hakim perkara itu salah satunya Akil Mochtar. Sengketa pilkada berakhir dengan kemenangan Ujang. 

Hampir lima tahun kemudian, yakni pada 19 Januari 2015, Sugianto Sabran melaporkan Bambang Widjojanto ke Bareskrim Polri. Dia menuding Bambang menyuruh para saksi di sidang MK pada 2010 silam untuk memberikan keterangan palsu. Sabran juga menyebutkan bahwa Akil dan Bambang sempat satu mobil di sela proses sidang tersebut. Ia menduga Bambang memengaruhi Akil untuk memenangkan klien Bambang.

Ketika diperiksa penyidik Bareskrim, 4 Februari 2015, Akil mengakui bahwa sidang tersebut telah diatur untuk memenangkan salah satu pihak bersengketa. Namun, Akil tidak mengatakan lebih detail bagaimana pengaturan yang dimaksud.

Kepada penyidik, Ujang mengatakan bahwa hubungannya dengan Bambang adalah hubungan profesional antara kuasa hukum dan kliennya. "Yang saya ingat adalah hubungan saya dengan Pak BW sebagai penasihat hukum saya pada saat di persidangan MK 2010," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com