Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PR Jokowi, Perkuat Tim Politik dan Komunikasi

Kompas.com - 05/02/2015, 08:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Kuskrido Ambardi alias Dodi mengatakan, Presiden Joko Widodo memiliki pekerjaan rumah untuk membenahi tim politik dan komunikasi politiknya. Menurut dia, selama lebih dari tiga bulan pemerintahan berjalan, tim Jokowi tak berhasil membendung sejumlah isu sehingga menimbulkan keriuhan di media dan publik.

"Selama ini ada isu yang masih centang prenang. Kalau kita lihat, tim politik dan kounikasinya tidak mampu menjelaskan soal posisi politik, dan berbagai isu yang bisa menunjukkan mau ke mana Indonesia," kata Dodi, Rabu (4/2/2015).

Ia menyoroti pernyataan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang menyebutkan bahwa pemerintahan Jokowi tak menjadikan 100 hari sebagai tolok ukur kinerja. Padahal, menurut Dodi, di awal pemerintahan, Jokowi perlu menumbuhkan kepercayaan publik terkait kinerja kabinetnya. Selain itu, Dodi mengatakan, Kabinet Kerja juga perlu menunjukkan prioritas program kerja pemerintahan Jokowi sesuai dengan Nawa Cita yang dijanjikan saat kampanye Pemilihan Presiden lalu.

Dodi, yang juga Direktur Lembaga Survei Indonesia, mengingatkan, berdasarkan survei yang dilakukan lembaganya, tingkat kepercayaan publik kepada Jokowi lebih rendah jika dibandingkan dengan kepercayaan publik terhadap presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, pada 100 hari pertama pemerintahan.

"Banyak mereka yang akan meragukan. Dari survei yang kami akukan, yang mengkritisi Jokowi itu kalangan muda, usia produktif, dan termasuk kelompok kritis yang bisa menguasai panggung perdebatan publik yang juga bisa membentuk persepsi. Mereka juga aktif di media," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut Dodi, untuk menjaga tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahannya, tim politik dan komunikasi yang berada di belakang Jokowi harus kuat.

Seperti diberitakan, dalam 100 hari pemerintahannya, Jokowi dihadapkan pada sejumlah isu yang memunculkan pro dan kontra di masayarakat. Mulai dari kebijakan terkait harga bahan bakar minyak, hingga hiruk pikuk politik dan hukum terkait pencalonan Kepala Polri Komjen Budi Gunawan yang berbuntut pada konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com