Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gede Pasek: Usulan Hak Imunitas Bagi Pimpinan KPK Tidak Tepat

Kompas.com - 28/01/2015, 19:43 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gede Pasek Suardika menilai usulan pemberian hak imunitas bagi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), adalah sesuatu yang tidak tepat. Menurut dia, KPK sebenarnya telah diberi perlindungan dalam kewenangan melakukan penyadapan.

"Kalau yang KPK minta bukan imunitas, karena KPK sdh diberi perlindungan kewenangan menyadap dan sebagainya," ujar Pasek, saat ditemui di Kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015).

Pasek menjelaskan, pemberian hak imunitas bisa saja diberikan saat seseorang melaksanakan tugas dalam profesi-profesi tertentu. Misalnya, dokter yang melakukan pembedahan pasien untuk mengobati, maka dokter tersebut diberikan hak imunitas untuk melukai (membedah) pasien. Sedangkan, menurut Pasek, apabila seorang pimpinan KPK melakukan tindak pidana atas jabatan yang ia miliki, maka yang harus tetap dijunjung adalah persamaan di hadapan hukum bagi seluruh warga negara.

Sahabat mantan ketua umum Partai Demokrat ini menegaskan, Presiden saja apabila melakukan kesalahan dapat diproses secara hukum, terlebih lagi bagi pimpinan KPK yang ditunjuk oleh DPR.

Usulan mengenai pemberian hak imunitas bagi pimpinan KPK mulai mencuat ketika Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri. Sejumlah pihak menilai hal tersebut dilakukan sebagai upaya pelemahan terhadap institusi KPK.

Sebelumnya, dalam keterangan pers, Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman mendukung dibuatnya peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu), yang memberikan jaminan hak imunitas agar pimpinan KPK tidak bisa dituntut secara pidana atas perbuatan hukum yang ia lakukan sebelum ia menjabat.

Dengan adanya hak imunitas, sebut Habiburokhman, pimpinan KPK bisa berkonsentrasi penuh menyelesaikan tugas-tugasnya yang begitu berat, tanpa takut mendapatkan persoalan atas peristiwa hukum yang terjadi bertahun-tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com