JAKARTA, KOMPAS.com - Penggagas Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih Adhie M Massardi menganggap Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah menyesatkan Presiden Joko Widodo dengan mengajukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Oleh karena itu, Adhie meminta agar seluruh komisioner Kompolnas mundur dari jabatannya.
"Kompolnas seluruhnya harus mengundurkan diri karena menyesatkan Presiden dalam menetapkan calon Kapolri," ujar Adhie dalam diskusi di Jakarta, Minggu (25/1/2015).
Adhie lantas mempertanyakan pertimbangan Kompolnas dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno selaku Ketua Kompolnas dalam menentukan kandidat calon Kapolri dan merekomendasikan Budi sebagai salah satu kandidat ke Jokowi.
"Siapa BG? Kenapa Kompolnas rekomendasi?" kata Adhie.
Selain Budi Gunawan, nama lain yang diajukan Kompolnas adalah mantan Kabareskrim Komisaris Jenderal Suhardi Alius, Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, dan Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno.
Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala mengakui rekomendasi calon Kapolri yang diberikan kepada Presiden Jokowi tidak melalui proses yang sempurna. (baca: Jokowi Minta Daftar Calon Kapolri Terlalu Cepat, Kompolnas Akui Seleksi Seadanya)
Dia membandingkan dengan tahapan yang dilakukan pada tahun 2013 lalu, di mana seluruh proses wawancara dilakukan kepada seluruh calon termasuk pelibatan KPK, PPATK, dan Komnas HAM.
"Karena kali ini cepat sekali permintaan dari Presiden maka kami seadanya. Dalam arti bahwa kami tidak bisa meminta KPK dan PPATK, serta Komnas HAM, tidak bisa melakukan wawancara kepada mereka," ujar Adrianus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.