Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI Gandeng KPK Benahi Tata Kelola TKI

Kompas.com - 14/01/2015, 17:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nusron Wahid mengatakan, BNP2TKI akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membenahi tata kelola Tenaga Kerja Indonesia. Oleh karena itu, kata Nusron, akan dibentuk sebuahtim teknis terkait perlindungan dan kesejahteraan TKI yang akan dipimpin oleh KPK.

"Semua ini dilakukan bersama dengan tim teknis. Tim teknis akan difasilitasi dan dipimpin KPK," ujar Nusron di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Nusron mengatakan, dalam pertemuan dengan Pimpinan KPK itu, BNP2TKI mendapatkan masukan mengenai permasalahan TKI yang telah dikaji oleh KPK. Pertama, sebut Nusron, mengenai tingginya beban biaya yang ditanggung TKI dalam mengurus administrasi. Menurut dia, tim teknis tersebut akan menyusun model penempatan dan perlindungan TKI yang dapat mengurangi beban biaya TKI menjadi lebih murah.

"Yang prosesnya panjang jadi pendek. Yang harusnya dia datang ke banyak tempat jadi ke satu titik, one stop Service, dalam rangka memberikan kenyamanan, perlindungan, kemudahan dan kemurahan yang ditanggung oleh TKI," kata Nusron.

Selain itu, lanjut Nusron, KPK, BNP2TKI, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Tenaga Kerja akan memperkuat fungsi perlindungan di semua kelembagaan. Ia mengatakan, pemerintah jangan sampai terlambat mendapatkan informasi mengenai TKI yang terjerat kasus hukum dan mendapatkan hukuman berat di negara penempatan.

"Jangan sampai ke depan ada TKI kita yang kena hukuman, kena masalah kita baru tahu. Jangan sampai kita kalah sama wartawan," kata Nusron.

Selain itu, kata Nusron, masalah yang juga dievaluasi bersama KPK terkait masih banyaknya kasus perdagangan warga negara Indonesia di luar negeri. Ia menyebutkan, hal itu terbukti dari masih banyaknya TKI yang bisa ke luar negeri tanpa visa dan masuk melalui pelabuhan ilegal di Nunukan, Batam, Dumai, Tanjung Pinang, dan Tanjung Balai.

"Terhadap itu semua, tadi kami buat aksi bersama untuk menanggulangi human trafficking. Orang kita keluar, diperdagangkan di luar negeri mirip perbudakan," ujar Nusron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com