Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Usulkan Hari Demokrasi Nasional pada 3 November

Kompas.com - 06/01/2015, 14:19 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) hasil Muktamar Surabaya mengusulkan agar negara Indonesia menetapkan tanggal 3 November sebagai Hari Demokrasi Nasional dan diperingati setiap tahun.

"Usulan ini untuk menguatkan sejarah bangsa bahwa negara Indonesia sejak semula telah dirancang sebagai republik yang demokratis," kata Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy alias Romy di Jakarta, Selasa (6/1/2015), seperti dikutip Antara.

Menurut Romy, seluruh insan politik di Indonesia menyadari bahwa negeri ini sejak awal kemerdekaan sudah dirancang sebagai republik demokratis yang melindungi hak-hak asasi warganya.

Maklumat Proklamator Indonesia Soekarno pada 3 November 1945, yang memperbolehkannya pembentukan partai politik oleh rakyat, menurut dia, menjadi dasar usulan Hari Demokrasi Nasional.

Maklumat tersebut, kata Romy, kemudian direalisasikan dengan lahirnya puluhan dan bahkan ratusan partai politik yang menjadi berkembang maupun mati.

"Maklumat Presiden Soekarno ini bahkan lebih dahulu tiga tahun daripada deklarasi demokrasi yang digemakan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa)," katanya.

Menurut Romy, untuk mengenang hari lahirnya demokrasi di Indonesia agar tidak pernah mati, maka PPP mengusulkan tanggal 3 November diperingati sebagai Hari Demokrasi Nasional.

Selain menguatkan sejarah bangsa, kata Romy, usulan adanya Hari Demokrasi Nasional ini juga untuk membedakan dengan Hari Demokrasi Internasional yang diperingati setiap tanggal 15 September.

"Usulan ini juga sekaligus untuk membedakan bahwa demokrasi di Indonesia berbasis Pancasila yang diawali dan sekaligus dibatasi dengan nilai-nilai Ketuhanan, bukan semata-mata kebebasan," katanya.

Romy menambahkan, dengan tumbuhnya demokrasi di Indonesia sejak awal kemerdekaan maka banyak partai politik tumbuh di Indonesia, termasuk PPP yang saat ini merayakan hari lahir ke-42.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com