Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras Sambut Empat Jenazah Korban AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun

Kompas.com - 04/01/2015, 19:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis


PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Empat jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 sampai di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dan disambut hujan deras.

Sedianya, keempat jenazah itu akan diangkut pesawat CN-295 ke Surabaya, Jawa Timur. Pantauan di lokasi, keempat jenazah itu dibawa dengan menggunakan empat mobil ambulans dari RSUD Imanuddin Pangkalan Bun, sekitar pukul 18.50 WIB. Sepuluh menit kemudian keempat mobil ambulans itu tiba di Lanud Iskandar.

Satu persatu mobil jenazah itu masuk ke dalam area taxi way Lanud Iskandar. Saat mobil kedua menjejakkan rodanya ke landasan, secara tiba-tiba hujan deras turun. Hal itu membuat sejumlah masyarakat yang berada di sekitar lokasi pun berlarian mencari tempat teduh.

Namun, hujan tak berlangsung lama. Ketika mobil keempat masuk ke landasan hujan deras mendadak berhenti, dan berganti menjadi rintik hujan. Proses pengangkutan jenazah yang telah dimasukkan ke dalam peti berlangsung lancar. Hingga pada akhirnya pesawat tersebut tinggal landas.

Hari ini, Minggu (4/1/2015), posko pencarian jenazah penumpang AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, menerima empat jenazah penumpang pesawat tersebut. Tiga di antaranya ditemukan kapal perang Jepang, Onami. Sementara satu lainnya ditemukan kapal perang Singapura, RSS Presistence. Total, hingga kini sudah ada 34 jenazah yang ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com