Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa 57 Penyelam, KRI Banda Aceh Berangkat ke Lokasi Jatuhnya Pesawat

Kompas.com - 02/01/2015, 10:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh berangkat menuju lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Kapal yang mengangkut 57 orang penyelam ini lepas jangkar dan langsung tancap gas sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (2/1/2015).

Berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Senin (29/12/2014) lalu, KRI Banda Aceh sebenarnya sudah membawa serta 10 pasukan penyelam dari Komando Pasukan Katak, TNI Angkatan Laut. Namun, setelah lokasi pesawat diketemukan di Selat Karimata, jumlah itu dirasa masih kurang. Akhirnya, KRI Banda Aceh bersandar sekitar 20 mil dari daratan di Pangkalan Bun untuk menjemput 47 tambahan pasukan lainnya.

Mereka didatangkan dari Tanjung Kumai, Pangkalan Bun, dengan menumpang sebuah tug boat dan membawa berbagai perlengkapan menyelam. Sambil menunggu pasukan penyelam dikumpulkan, KRI Banda Aceh juga disibukkan dalam proses evakuasi jenazah dari lautan ke Pangkalan Bun.

Total, sudah empat jenazah yang berhasil dievakuasi kapal produksi PT Pal (persero) ini. Empat jenazah itu ditemukan oleh kapal lain, kemudian dipindahkan ke KRI Banda Aceh. Setelah itu, jenazah diangkut ke Pangkalan Bun dengan Helikopter Skuadron Udara yang sudah ada di kapal itu.

Evakuasi dua jenazah, Hayati Lutfiah dan Kevin Alexander Soetjipto dilakukan pada Kamis kemarin. Sementara dua jenazah wanita lagi yang belum teridentifikasi, dievakuasi pada Jumat pagi ini.

Jarak antara lokasi KRI Banda Aceh bersandar ke lokasi jatuhnya pesawat adalah sekitar 50 mil, dengan perkiraan waktu tempuh 4 jam. Sesampainya disana sekitar pukul 14.00 WIB, 57 penyelam yang sudah siap siaga akan langsung diterjunkan untuk melakukan pencarian korban dan bangkai pesawat.

Kedalaman laut di sana diperikirakan mencapai 35 meter. Adapun para penyelam mampu berenang hingga kedalaman 45 meter selama 15-25 menit. Tim penyelam yang pertama terjun, akan mengevaluasi terlebih dahulu kondisi di dalam air. Mereka sekaligus memasang tali untuk jalur bagi penyelam-penyelam selanjutnya.

Tim yang berikutnya turun, baru akan mengevakuasi korban mengikuti tali yang terpasang. Diduga banyak jenazah yang terjepit di kursi seatbelt sehingga tidak mengapung ke permukaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com