Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chiara Sempat Tunggu Keluarga di Bandara Changi Seorang Diri

Kompas.com - 01/01/2015, 16:25 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Chiara Natasya Tanus (15) tidak menyangka keluarganya akan menjadi korban pesawat AirAsia QZ8501, Minggu (28/12/2014) lalu. Padahal, dia sempat menunggu kedatangan keluarganya di Bandara Changi, Singapura, pada hari itu.

Sekarang Chiara menjadi yatim piatu. Kedua orangtuanya, Hermanto Tanus (40) dan Liangsih Indahju (38), ikut menjadi korban pesawat tujuan Singapura tersebut. Begitu pula dua saudaranya, Geovani Nico (17) dan Geovani Justin (9).

Kakak Hermanto Tanus, Linda Patricia Tanus, menyebutkan, tujuan Hermanto dan keluarganya ke Singapura untuk menjenguk Chiara dan menikmati liburan Natal. Rencananya, keluarga ini akan kembali ke Indonesia pada Jumat (2/1/2015).

Chiara sendiri sekolah di Methodist Girls School (MGS). Sebelum berangkat ke Singapura, Hermanto sudah menghubungi Chiara.

"Chiara menunggu di Bandara Changi sejak Minggu pagi," kata Linda kepada Surya Online, Senin (31/12/2014).

Selama berada di Bandara Changi, Chiara tidak mendapat informasi apa pun. Chiara tetap berada di bandara setelah jadwal kedatangan pesawat AirAsia QZ8501 berlalu.

Dia tidak mendengar informasi apa pun, termasuk pesawat AirAsia yang putus komunikasi di atas perairan Pangkalan Bun. Setelah beberapa lama menunggu, Chiara kembali ke asramanya.

Chiara tetap tidak mengetahui bila keluarganya gagal sampai Singapura. Dia baru mengetahui setelah diberi tahu keluarga lain bahwa orangtuanya tidak bisa ke Singapura.

"Kami tidak memberi tahu soal insiden pesawat itu. Dia mengetahui sendiri dari internet dan televisi," ucap Linda.

Linda menyebutkan, setelah pesawat AirAsia putus komunikasi, keluarga mendekati Presiden Direktur AirAsia Sunu Widiatmoko. Keluarga mengungkapkan bahwa ada satu anak Hermanto yang masih berada di Singapura.

"Saya katakan, bila AirAsia peduli pada keluarga korban, tolong bawa Chiara pulang. Akhirnya Chiara bisa pulang," ujar Linda. (Zainuddin/SURYA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi 'Online'

MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi "Online"

Nasional
Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Nasional
PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

Nasional
KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

Nasional
Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Novel Baswedan Sampai Mantan 'Raja OTT' Akan Daftar Capim KPK

Novel Baswedan Sampai Mantan "Raja OTT" Akan Daftar Capim KPK

Nasional
Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Nasional
Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Nasional
Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Nasional
Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Nasional
Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Nasional
Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Nasional
Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Nasional
Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Nasional
Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com