SIDOARJO, KOMPAS.com — Crisis center yang menjadi tempat berkumpulnya para keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 akhirnya resmi dibubarkan, Rabu (31/12/2014) malam ini.
Crisis centerdipindahkan ke RS Bhayangkara Surabaya.
"Crisis center dipindahkan ke RS Bhayangkara. Pengelolanya awalnya dari Angkasa Pura I, lalu akan ditangani oleh AirAsia dan kepolisian," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Soetomo dalam jumpa pers di Bandara Juanda, Rabu sore.
Presiden Direktur AirAsia Sunu Widyatmoko menuturkan, crisis center yang baru akan didirikan posko untuk keluarga dan juga media. Pindahnya crisis center ini ditandai dengan sudah tibanya dua jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 di Surabaya untuk proses identifikasi.
Keberadaan keluarga diperlukan untuk melengkapi data yang sewaktu-waktu diperlukan untuk proses identifikasi yang dilakukan Disaster Victim Identification (DVI). "Crisis center juga akan dilengkapi dengan televisi sebagaimana permintaan keluarga," kata Sunu.
Sebelumnya, crisis center menjadi tempat berkumpul puluhan anggota keluarga untuk memperbarui informasi soal upaya pencarian dan penyelamatan yang dilakukan tim SAR gabungan. Hingga hari keempat, sudah tujuh jenazah yang ditemukan. Belum ada satu pun korban selamat sampai sekarang.
Badan SAR Nasional menyatakan, operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan dalam satu pekan. Selanjutnya, rentang waktu operasi SAR bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.