Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Bicara Pencarian AirAsia Sebaiknya Satu Pintu Saja

Kompas.com - 30/12/2014, 14:24 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 - Mantan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengkritisi terjadinya kesimpangsiuran informasi di media masa terkait dengan pencarian pesawat AirAsia QZ8501.

Menurut Jusman, hal ini terjadi karena karena seluruh pihak yang terlibat di dalam proses pencarian pesawat tersebut bisa memberikan informasi. Padahal belum tentu informasi yang diberikan benar.

Jusman berpendapat sebaiknya informasi mengenai pencarian pesawat ini bersumber dari satu pintu saja.

"Menurut saya sebaiknya informasi resmi diberikan oleh satu pihak saja yaitu Basarnas (Badan SAR Nasional)," kata Jusman dalam wawancara yang disiarkan Kompas TV, Selasa (30/12/2014).

Dia beralasan bahwa saat ini pemimpin dari misi pencarian pesawat adalah Basarnas, sehingga lebih baik pihak-pihak lain agar menyerahkan pintu informasinya kepada lembaga tersebut.
Jusman yang juga mantan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia itu mengatakan, sebaiknya selama proses pencarian pesawat, hanya Kepala Basarnas saja yang menjadi juru bicara pencarian pesawat nahas tersebut.

"Kalau sedang mencari yang berhak bicara Basarnas, nanti kalau sudah ditemukan baru KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Nanti KNKT yang akan mencari penyebabnya," kata Jusman.

Informasi satu pintu juga diterapkan oleh Pemerintah Malaysia saat dua pesawat Malaysia Airlines mengalami bencana. Satu pesawat Malaysia Airlines yaitu MH370 hilang tanpa jejak, sedangkan satunya MH17 ditembak rudal oleh separatis pendukung Ukraina saat pesawat tersebut terbang di udara Ukraina.

Pada saat itu, orang yang boleh bicara soal pencarian pesawat tersebut adalah Hishammuddin Hussein pejabat sementara Menteri Transportasi dan Pertahanan Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com