"Tawaran datang dari Tiongkok. Perencanaaannya tunggu form-nya," ujar Sulistyo, di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2014).
Sulistyo menjelaskan, pemerintah Tiongkok menghubungi pemerintah Indonesia pada Senin (29/12/2014) malam untuk memberikan bantuan dalam proses pencarian pesawat. Tawaran tersebut telah disambut baik oleh pemerintah dan saat ini hanya menunggu proses hingga bantuan dari Tiongkok tersebut bisa bergabung dengan tim lainnya untuk pencarian pesawat AirAsia QZ8501.
"Kita laporkan pada ibu Menlu, kita jawab kita butuh. Pelaksanaannya kita tunggu dari mereka," kata Sulistyo.
Pesawat Airasia QZ8501 hilang kontak pada pukul 07.55 WIB, Minggu (28/12/2014). Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki dari yang sebelumnya 32.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk. Namun, tak lama setelah itu, pesawat hilang dari radar.
Pesawat AirAsia QZ8501 ini membawa 162 orang dengan 7 orang kru dan 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak, dan 1 orang anak balita. Di dalam pesawat itu, ada pula penumpang dan awak kabin berkewarganegaraan asing, yakni Singapura 1 orang, Inggris 1 orang, Malaysia 1 orang, Korea Selatan 3 orang, dan Perancis 1 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.