Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftaran Kepala Daerah dari Partai Demokrat Sepi Peminat

Kompas.com - 26/12/2014, 21:41 WIB

PALU, KOMPAS.com — Pendaftaran calon kepala daerah yang dibuka Partai Demokrat di tujuh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah sejak sepekan lalu hingga Jumat sore masih sepi peminat.

"Mungkin Januari baru ada yang mendaftar sambil mereka melihat pergerakan politik," kata Ketua Kelompok Kerja Pemilihan Kepala Daerah DPD Demokrat Sulawesi Tengah Zulfakar Nasir di Palu, Jumat (26/12/2014) sore.

Dia mengatakan, kelihatannya calon kepala daerah di tujuh kabupaten/kota yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak masih saling mengintip dan mempelajari situasi politik menjelang pemilihan kepala daerah.

"Namun, sudah ada yang mulai membangun komunikasi, dan rencananya Januari baru mendaftar," katanya.

Zulfakar mengatakan, salah satu kemungkinan pertimbangan mereka belum langsung mendaftar adalah, kursi Demokrat di beberapa daerah tidak cukup untuk mengusung satu calon atau kurang dari 20 persen dari total jumlah kursi DPRD. Di Kota Palu, misalnya, Demokrat hanya punya tiga kursi dari 35 anggota DPRD.

Dari tujuh kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada pada tahun 2015, hanya Pilkada Kabupaten Poso Partai Demokrat yang bisa mengusung calon kepala daerah sendiri.

Sementara itu, Partai Demokrat mengajukan syarat bagi calon yang ingin mendaftar, yakni harus membawa serta calon koalisi sehingga ada jaminan politik bahwa yang mendaftar sudah memenuhi syarat ketika diusung oleh Demokrat.

"Ini yang agak berat oleh mereka yang ingin mendaftar di Demokrat," katanya.

Zulfakar mengatakan, dukungan Demokrat terhadap calon akan sia-sia jika tidak mendapat dukungan koalisi dari partai lain. Karena itulah, kata Zulfakar, Demokrat meminta jaminan bahwa calon yang mendaftar sudah membawa serta calon koalisinya.

Pokja Pilkada DPD Demokrat hanya membuka waktu pendaftaran selama sebulan karena banyak tahapan yang harus dilalui setelah pendaftaran, antara lain uji publik.

Demokrat tidak memungut biaya dalam pendaftaran tersebut sebagai wujud dari komitmen Demokrat terhadap Perppu Nomor 1/2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

Menurut rencana, tujuh daerah melaksanakan pilkada serentak pada 2015 di Sulawesi Tengah, yakni Kota Palu, Sigi, Tojo Unauna, Tolitoli, Banggai Laut, Morowali Utara, dan Poso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com