Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasek: Sejak Kapan Demokrat Jadi Partai Trah Cikeas?

Kompas.com - 17/12/2014, 08:50 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Gde Pasek Suardika, mempertanyakan pernyataan politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, yang menyebutkan bahwa yang layak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Demokrat adalah trah Cikeas. Pasek, yang pernah menjadi anggota DPR asal Fraksi Demokrat, menyatakan keinginannya untuk maju sebagai calon Ketua Umum Demokrat pada Kongres 2015. (Baca: Kata Ruhut, yang Pantas Pimpin Demokrat Hanya SBY atau Trah Cikeas)

"Itu saya kira pendapat yang bagus dari juru bicara kerajaan. Karena kalau ngomong trah, itu cara berpikir monarki," kata Pasek saat dihubungi, Rabu (17/12/2014).

Menurut Pasek, sejak Demokrat berdiri, sejumlah ketua umum terdaftar secara sah di Kementerian Hukum dan HAM. Mereka yang pernah menjadi ketua umum, kata Pasek, tidak semuanya berasal dari trah Cikeas.

"Tanya Bang Ruhut yang dulu pernah menjadi anggota Komisi III yang mitranya Kemenkumham. Yang jadi ketua umum Demokrat trah Cikeas, bukan?" ujarnya.

Oleh karena itu, Pasek mengatakan, alasan yang mendasari keinginannya menjadi calon ketua umum adalah mengonter pandangan masyarakat bahwa Demokrat merupakan partai keluarga.

"Kalau partai berasaskan kekeluargaan, boleh. Akan tetapi, jangan jadi partai keluarga atau partai kerajaan," katanya.

Sementara itu, terkait statusnya di Demokrat, Pasek mengatakan bahwa ia masih menjadi kader. Surat pemecatan yang pernah dilayangkan Demokrat, menurut dia, salah prosedur.

"Yang bilang dipecat itu siapa? Saya itu pernah mau dipecat," kata Pasek. 

Pasek mengungkapkan, surat pemecatannya hanya ditandatangani oleh Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hassan dan Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

"Nah, saya ancam dengan proses hukum, dan akhirnya suratnya dikembalikan lagi karena salah prosedur. Akhirnya kembalilah normal," ujarnya.

Trah Cikeas

Sebelumnya, Ruhut mengingatkan para kader Demokrat yang punya keinginan maju sebagai calon ketua umum Demokrat pada Kongres 2015. Menurut dia, Demokrat hanya memiliki satu pemimpin, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Partai kami hanya satu matahari, SBY. Tidak seperti partai lain. Kami semua satu, punya matahari hanya satu, yaitu SBY," kata Ruhut, Senin (15/12/2014).

Jika ada orang lain yang ingin maju, kata Ruhut, maka dia harus berasal dari trah Cikeas alias berasal dari keluarga SBY. (Baca: Pasek Siap Tantang SBY dalam Kongres Demokrat 2015)

"Kalau mau ada calon lain, harus trah Cikeas, Ibas, Pramono Edhie atau Ani Yudhoyono. Itu juga kalau Pak SBY berkenan. Nama itu harus keluar dari ucapan dia. Kalau dia enggak dukung, bisa hancur partai ini. Kami masih butuh Pak SBY," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com