Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestapa Banjarnegara dan Persalinan Ashanty

Kompas.com - 15/12/2014, 10:42 WIB

Catatan Kaki Jodhi Yudono

KOMPAS.com — Bumi Banjarnegara menggeliat sepanjang dua hari lalu. Sejak Kamis, 11 Desember 2014, longsor terjadi di Wanayasa Banjarnegara. Longsor menyebabkan pengungsian ratusan jiwa yang tersebar di beberapa daerah, seperti Dusun Puncil Desa Karangtengah, Dusun Wadas Desa Pandansari, Desa Dawuhan, Desa Ngasinan, Kecamatan Pejawaran, dan di Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu. Akibat bencana ini, puluhan nyawa melayang. Longsor juga terjadi di Wonosobo, daerah tetangga Banjarnegara yang mengakibatkan hilangnya harta serta jiwa.

Longsor di Kecamatan Wanayasa memaksa 379 warga mengungsi ke wilayah terdekat, seperti Dusun Puncil, Dusun Wadas, Desa Dawuhan, dan lainnya. Satu warga di antaranya, Suheri (65), tewas akibat tertimba longsoran.

Longsor kembali terjadi di Banjarnegara, Jumat, 12 Desember 2014, pukul 18.00 WIB. Longsor ini menimpa perumahan warga di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, yang sebelumnya dilanda hujan deras.

Hingga Minggu, 14 Desember 2014, sedikitnya 500 warga mengungsi akibat bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara.

"Dari laporan tadi pagi saja sudah ada sekitar 577 pengungsi, dan perkiraan ada 88 orang yang masih tertimbun," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seperti dikutip Kompas.com, seusai menghadiri Pelantikan Pengurus Pusat Kagama di Balai Senat UGM, Minggu (14/12/2014).

Proses pertolongan terhadap korban longsor di Banjarnegara yang dilakukan tim gabungan hingga Minggu (14/12/2014) sore telah berhasil mengangkat 21 korban jiwa dari material longsor di Dusun Jemblung, Sampang, Karangkobar, Banjarnegara. Hingga saat ini, jumlah yang berhasil diangkat adalah 39 orang, dengan 18 korban jiwa ditemukan pada hari pertama.

Pada peristiwa ini, kita masih bisa tersenyum, menyaksikan masih banyak orang yang peduli terhadap sesama dengan menjadi relawan. Koordinator tim SAR gabungan, Nyoto Purwato, mengatakan, proses pertolongan tidak hanya dilakukan oleh Badan SAR Nasional dan tim SAR gabungan. Menurut dia, minat warga, relawan, dan partisipasi masyarakat sangat tinggi untuk membantu proses pertolongan.

Bahkan, pada siang hari, ketika upaya bantuan dari masyarakat sudah dihentikan, tetap saja jumlah relawan yang bersedia memberikan bantuan terbilang besar.

Keberadaan relawan, di satu sisi membantu, tetapi di sisi lain, ujar Nyoto, bisa menimbulkan celaka lantaran mereka tidak dibekali dengan pengalaman menolong. Selain itu, banyak relawan yang tidak mempunyai kualifikasi sebagai rescuer atau penyelamat.

O... nestapa, kepedihan datang bagai gelombang

O... bencana, pancaroba senantiasa membawa pesan

Beginilah hidup di Indonesia. Suka dan duka senantiasa berjalan beriringan. Musim hujan yang mengguyur baru saja menerbitkan senyum bagi para petani, tetapi pada saat bersamaan, hujan juga membawa bencana.

Seperti yang sudah-sudah, nestapa jarang datang sendirian. Dia datang berendeng dengan rupa-rupa perkara.

Maka dari itu, pesan yang kita tangkap dari bencana ini adalah, lantaran tanah tak lagi terikat oleh akar pohonan, maka ketika hujan datang tak ada lagi penahan. Tanah itu tergerus hujan dan meluncur ke bawah membawa serta bebatuan dari bukit-bukit yang rapuh. Lantaran kita hidup di tanah yang akrab dengan bencana, kewaspadaan dan kesiapan memberikan pertolongan dan bantuan juga harus senantiasa disiagakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com