Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Kemendagri, Gaji Kepala Daerah Kalah Jauh dengan Penghasilan Guru

Kompas.com - 09/12/2014, 18:05 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek mengatakan, jika dibandingkan dengan penghasilan guru, gaji pokok kepala daerah masih kalah jauh. Oleh sebab itu, Kementerian Dalam Negeri mengusulkan agar gaji kepala daerah dapat dinaikkan.

"Gaji pokok standar itu sebesar Rp 2,1 juta bagi bupati dan wali kota serta Rp 3,1 juta bagi gubernur. Bayangkan sekarang kalau gaji guru itu antara Rp 7-9 juta," kata Donny di kantornya, Selasa (9/12/2014).

Meski demikian, Kemendagri belum dapat memastikan kapan kenaikan gaji tersebut dapat direalisasikan. Pasalnya, Kemendagri perlu melakukan kajian serta evaluasi terhadap kinerja kepala daerah sehingga pemerintah memiliki dalih yang cukup kuat untuk menaikkan gaji kepala daerah.

"Ada ukuran dan standar kinerjanya. Dari sana muncul penghargaan, muncul istilah equal pay equal work, jadi prinsipnya kewajaran dan kelayakan," katanya.

Lebih jauh, ia mengatakan, rencana kenaikan gaji kepala daerah itu sesuai dengan aturan yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, di mana di dalamnya juga terdapat amanat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Protokoler Pimpinan dan Anggota DPRD, serta Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Daerah.

Kemendagri, kata dia, akan segera menyusun regulasi yang menjadi payung hukum kenaikan gaji tersebut. Namun, sebelumnya, Kemendagri akan mengundang sejumlah pihak, seperti Kementerian Keuangan, Asosiasi Pemerintah Daerah, dan sejumlah kelompok masyarakat untuk mendapatkan pandangan yang proporsional terkait rencana ini. (Baca: Pemerintah Berencana Naikkan Gaji Kepala Daerah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com