Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presidium Penyelamatan Partai Golkar Pastikan Tetap Gelar Munas pada 2015

Kompas.com - 02/12/2014, 23:02 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Presidium Penyelamatan Partai Golkar memastikan akan tetap menggelar Musyawarah Nasional Partai Golkar pada Januari 2015. Mereka tidak terpengaruh dengan Munas IX Golkar yang digelar di Bali pada 30 November-3 Desember 2014.

"Kami putuskan persiapan penyelenggaraan Munas di Jakarta pada Januari 2015. Sekitar tanggal 10-an lah. Kami sudah buat matriks penyelenggaraannya," ujar anggota Presidium Penyelamatan Partai Golkar, Agun Gunanjar, seusai rapat di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (2/12/2014) malam.

Menurut Agun, segala persiapan terkait hal teknis penyelenggaraan Munas telah dilakukan. Ia mengatakan, Munas yang akan digelar di Jakarta berbeda dengan Munas yang saat ini tengah berlangsung di Bali.

"Kami ingin memberikan garansi bahwa Munas kami ini konstitusional dan demokratis. Kami ingin berikan jaminan ketenangan dan kepastian, di mana para pemilik suara tidak ada yang ditekan," kata Agun.

Agun juga mengatakan bahwa Munas versi Presidium Penyelamatan Partai Golkar ini terbuka bagi semua kader Golkar, termasuk yang saat ini mengikuti Munas di Bali. Pihaknya juga akan mengundang para sesepuh-sesepuh partai untuk bergabung.

"Ini Munas konsolidasi Partai Golkar untuk memenangi Pemilu 2019. Bukan Munas tandingan," kata Agun.

Selain Agun, anggota presidium yang juga hadir dalam rapat malam ini adalah Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, Zainuddin Amali, dan Yorrys Raweyai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com