Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Frustrasi Birokrasi Tak Jalan karena Takut Dituduh Korupsi

Kompas.com - 02/12/2014, 11:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku frustrasi dengan kondisi birokrasi Indonesia saat ini. Menurut JK, ada ketakutan dari aparat birokrasi untuk bertindak karena dihantui rasa takut dituduh korupsi. Ketakutan ini, kata dia, membuat roda pemerintahan tidak berjalan.

"Saya sebagai wakil presiden dewasa ini kadang-kadang frustrasi melihat bagaimana birokrasi tidak berjalan karena ketakutan demi ketakutan," ujar JK, saat memberikan sambutan pada acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Selasa (2/12/2014).

JK menceritakan, ketakutan dituduh korupsi ini sudah menjalar di berbagai level birokrasi. Ketakutan itu seharusnya menjadikan seseorang positif, dan bukannya berpikir negatif. Akan tetapi, realita yang terjadi di birokrasi tidak demikian.

"Terus terang Pak Abraham, terjadi ketakutan bertindak di banyak level birokrat. Pemerintah kita, gubernur kita, menteri kita, dirjen-dirjen semua ketakutan untuk berbuat sehingga lamban sekali membuat keputusan," katanya.

JK menyebutkan, seorang pejabat baru mau menandatangani suatu kebijakan setelah mendengar banyak pihak dan melihat banyak aturan. Proses pengambilan keputusan ini menjadi sangat lama dilakukan. JK menyadari bahwa KPK memang melakukan upaya penyelamatan negara, tetapi di sisi lain justru membuat pertumbuhan negara menurun atau rendah.

Oleh karena itu, ia meminta agar setiap pejabat bisa mengombinasikan antara pencegahan dan keberanian untuk menjalankan amanah dan kewenangan para birokrat.

"Apabila semuanya ini tidak berani ambil kebijakan, negeri ini tidak jalan. Apabila negeri tidak jalan, maka semakin banyak orang kesulitan dan akibatnya akan semakin banyak korupsi juga," ujar JK.

JK pun meminta agar KPK tak hanya menegakkan pemberantasan korupsi, tetapi juga memfokuskan diri pada aspek pencegahan. Dengan demikian, lanjut JK, pejabat tidak hanya ditakuti dengan jerat hukum, tetapi juga diberikan pengetahuan dalam mengambil kebijakan yang tepat.

"Apabila ditakuti semata-mata, maka tidak akan ada yang berani mendekati kebijakan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com