Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Hanya Jokowi, SBY dan Presiden Lain Juga Sekolahkan Anaknya di Singapura

Kompas.com - 21/11/2014, 21:47 WIB

KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo datang ke Singapura untuk menghadiri kelulusan anaknya, Kaesang Pangarep, di Anglo-Chinese School (ACS) International School. Ternyata, bukan hanya Jokowi yang menyekolahkan anaknya di Singapura, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan beberapa pemimpin negara lain juga melakukan hal yang sama.

SBY menyekolahkan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono, di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 2006, dan Edhie Baskoro Yudhoyono, di sekolah yang sama, yang menempuh pendidikan strata 2 dengan jurusan Ekonomi Politik Internasional pada tahun 2007.

Presiden Zimbabwe Robert Mugabe juga menyekolahkan anaknya, Bona, di MDIS-University of Wales, yang lulus pada tahun 2013. Ada juga Perdana Menteri Timor Leste Ramos Horta yang menyekolahkan anaknya, Loro Horta, di Singapura pada tahun 2007. Loro Horta bahkan mendapatkan penghargaan dari disertasinya.

Pada tahun 2006, mantan Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet menyekolahkan anaknya, Nguyen Minh An. Ia sekolah bersama dengan Loro Horta.

Tak hanya anak dari kepala negara, ada juga anak dari keturunan raja yang disekolahkan di Singapura. Anak dari Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Pangeran Abdul Aziz, sekolah di Raffles Institution and Rosyth Primary School. Kemudian, ada juga cucu dari Kerajaan Kamboja, Raja Norodom Sihanouk, yakni Pangeran Sisowath Chivannariddh, yang sekolah di Lee Kuan Yew School of Public Policy pada tahun 2004.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com