Dia juga berpendapat, pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dapat memberikan sosialisasi lebih komprehensif kepada masyarakat sebelum menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Menurut saya, pemerintah sebaiknya agak bersabar sedikit hingga awal tahun depan," kata Kardaya, Senin (17/11/2014) malam.
Dia juga mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi seharusnya menyesuaikan harga minyak dunia. Saat ini, harga minyak dunia sedang turun sehingga langkah tersebut dinilai tidak tepat. Ia juga menyebutkan, beberapa negara seperti Malaysia, Amerika Serikat, dan Tiongkok pun menurunkan harga jual minyak mereka kepada masyarakat.
"Bahkan harga minyak di Malaysia sekarang di bawah Rp 8.000. Saya heran, kenapa hanya Indonesia saja yang menaikkan harga minyak," katanya.
Seperti diberitakan, pemerintah menetapkan harga premium bersubsidi dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter dan solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500. Pemerintah memastikan bahwa semua stok BBM tersedia sehingga tidak perlu panik dan mengantre di pom bensin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.